Selasa, 21 Oktober 2014

Nilai Moral dalam Novel Satu Wasiat Istri Untuk Lelaki

NILAI MORAL
DALAM NOVEL SATU WASIAT ISTRI UNTUK LELAKI
KARYA MA’MUN AFFANY



PAPER





OLEH

FITRI IKA ANDRIYANI
NIS 21528




        






KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
MAN TAMBAKBERAS JOMBANG
PROGRAM BAHASA
SEPTEMBER 2012
NILAI MORAL
DALAM NOVEL SATU WASIAT ISTRI UNTUK LELAKI
KARYA MA’MUN AFFANY

PAPER




Diajukan kepada
MAN Tambakberas Jombang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam mengitkuti Ujian Nasional










Oleh
Fitri Ika Andriyani
NIS 21528







KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
MAN TAMBAKBERAS JOMBANG
PROGRAM BAHASA
September 2012



HALAMAN PERSETUJUAN


Paper oleh Fitri Ika Andriyani ini
telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.





















Jombang,...........................
Pembimbing




Dra.Nur Faizah            
NIP 196910141998032001                                       



HALAMAN PENGESAHAN


Paper oleh Fitri Ika Andriyani ini
telah diuji didepan penguji
pada tanggal............ ..............
















Penguji                                                                       




 ...........................................
 NIP .......................................                            






Mengesahkan
Kepala MAN Tambakberas Jombang




...............................................
Drs. H. Ah. Sutari, M.Pd.
NIP 19570327 198403 1 002


MOTTO


Ø Kegagalan merupakan kunci dari kesuksesan.
Ø Setiap ilmu pasti ada permulaannya, tetapi sama sekali tidak ada pengakhirannya. Kita harus menyadari dan mengakui bahwa apa yang kita ketahui dari ilmu-ilmu jauh lebih sedikit dari pada yang tidak kita ketahui.
Ø Kesadaran yang tidak diikuti perubahan adalah sebuah kebohongan.
Ø Belajar tanpa berdoa adalah sombong, berdoa tanpa belajar adalah bohong.





PERSEMBAHAN


            Didorong dengan rasa cinta, kasih, sayang, simpati, dan pengabdian. Paper ini penulis persmbahkan kepada:

1.     Ayahanda dan Ibunda tercinta yang senantiasa memanjatkan do’a dukungan dan motifasi serta kasih sayang yang tulus.
2.     Yang terhomat para Masyayikh dan para kyai, guru pembimbing, serta segenap dewan guru MAN Tambakberas Jombang, yang senantiasa membimbing serta mendidik dengan sabar dan tulus.
3.     Teman-temanku di pondok dan di sekolah yang selalu memberikan semangat serta dorongan dalam menyelesaikan paper ini.
4.     Pembimbing paper  saya Ibu Nur  Faizah yang dengan sabar  membimbing saya hingga paper  ini terselesaikan. 
5.     Adikku tersayang Mochammad As’ad yang selalu membuatku tersenyum.
6.      Sahabatku Muhammad Ziyad Naim Shobah, Nofia Windi Al-fatiro, Nur Azizah, Nurul Widad yang mau mendengarkan keluh kesahku.
7.     Serta para pembaca yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk membaca.






KATA PENGANTAR
           
Puji syukur kepada Allah SWT  yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis sehingga paper ini dapat terselesaikan. Paper berjudul NILAI MORAL DALAM NOVEL SATU WASIAT ISTRI UNTUK LELAKI ini disusun oleh penulis sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti Ujian Nasional tahun 2013.

Paper ini memuat tentang nilai moral yang bisa kita ambil dalam novel Satu Wasiat Istri untuk Lelaki Karya Ma’mun Affany, yang bisa diambil pelajaran dalam kehidupan kita.

Maka dengan terselesaikannya paper ini penulis mendapatkan banyak bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1.      Bapak Drs. H. Ah. Sutari, M.Pd., selaku kepala Madrasah Aliyah  Negeri Tambakberas Jombang.
2.      Dra.Nur Faizah selaku pembimbing penulisan paper ini;
3.      Segenap dewan guru yang memberi bekal kepada kami berupa ilmu pengetahuan.

Demikian kiranya semoga paper ini dapat bermanfaat dan mendapat ridho di sisi Allah. amin ya robbal alamin…










Jombang, 28 September 2012



Penulis,








DAFTAR ISI


JUDUL...........................................................................................................  ii
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iv
MOTTO.......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN.........................................................................................  vi
KATA PENGANTAR................................................................................... vii
DAFTAR ISI................................................................................................. viii


BAB I PENDAHULUAN............................................................................ .1
1.1  Latar Belakang............................................................................. 1
1.2  Rumusan Masalah........................................................................ 3
1.3  Tujuan Penulisan.......................................................................... 3


BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 4
2.1 Pengertian nilai moral dalam karya sastra...................................... 4
2.2 Nilai moral yang terkandung dalam novel..................................... 8

BAB III PENUTUP..................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan ..................................................................................  14
3.2 Saran............................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 16


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Banyak orang menyebut sastra dengan kesustraan yang berarti segala hasil cipta manusia dengan bahasa sebagai alatnya yang indah dan bagus isinya, sehingga meningkatkan budi pekerti manusia (Asykuri, 2002:1).

Kata kesusastraan berasal dari bahasa Sanskerta yang terbentuk dari kata susastra. Sedangkan kata susastra berasal dari kata su dan kata satra. Su berarti indah, dan sastra berarti tulisan. Jadi susastra berarti tulisan yang indah.
Sumber karya sastra adalah kenyataan yang hidup didalam alam dan masyarakat. Peristiwa-peristiwa yang terjadi diangkat dan diungkapkan melalui daya imajinatif. Penderitaan, perjuangan, kegembiraan, cinta kasih, kebencian, keberanian. Peristiwa yang berarti hingga tak berarti, semua diungkap. Yang didalamnya terkandung nilai-nilai yang akan disampaikan penulis dalam karya sastranya. Yang mungkin akan mengubah kehidupan manusia menjadi yang lebih baik.

Bernilai tidaknya suatu benda atau yang lainnya ditentukan oleh sudut pandang tertentu. Dimasyarakat kriteria untuk mengukur arti pentingnya suatu benda, perbuatan, sikap dan yang lainnya, banyak sekali. Berapa kriteria diantaranya adalah budaya, moral, agama dan politik.

1.      Nilai-nilai budaya berkaitan dengan pemikiran, kebiasaan, dan hasil karya cipta manusia.
2.      Nilai-nilai moral berkaitan dengan perbuatan baik dan buruk yang menjadi dasar kehidupan manusia dan masyarakat.
3.      Nilai-nilai agama berkaitan dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan Allah dan utusan-utusan-Nya.
4.      Nilai politik berkaitan dengan cara manusia dalam meraih kekuasaan (Engkos, 2006:111).






1.1  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
1)      Apa nilai moral dalam karya sastra itu itu ?
2)      Apa saja nilai moral yang terdapat dalam novel Satu Wasiat Istri untuk Lelaki ?


1.2  Tujuan Penulisan

Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan paper  ini adalah sebagai berikut :
1)      Untuk mengetahui pengertian nilai moral dalam karya sastra.

2)      Untuk mengetahui nilai moral yang terdapat dalam novel Satu Wasiat Istri untuk Lelaki.
  
Moral menurut Salam(2000:12) adalah ilmu yang mencari keselarasan perbuatan-perbuatan manusia (tindakan insani) dengan dasar-dasar yang sedalam-dalamnya yang diperoleh dengan akal budi manusia.
Adapun moral secara umum mengarah pada pengertian ajaran tentang baik buruk yang diterima mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, budi pekerti, dan sebagainya. Remaja dikatakan bermoral jika mereka memiliki kesadaran moral yaitu dapat menilai hal-hal yang baik dan buruk, hal-hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan serta hal-hal yang etis dan tidak etis. Remaja yang bermoral dengan sendirinya akan tampak dalam penilaian atau penalaran moralnya serta pada perilakunya yang baik, benar, dan sesuai dengan etika(Asri Budiningsih, 1999: 5).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa moral merupakan ajaran tentang baik buruk perbuatan dan kelakuan mengenai akhlak, budi pekerti, kewajiban(Suharso, 2009: 327).

Moral menurut Darajat adalah kelakuan yang sesuai ukuran (nilai-nilai) masyarakat yang timbul dari hati dan bukan paksaan dari luar, yang disertai pula oleh rasa tanggung jawab atas kelakuan (tindakan) tersebut. Tindakan ini haruslah mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.

Moral merupakan pengetahuan yang menyangkut budi pekerti manusia yang beradab. Moral juga berarti ajaran yang baik dan buruk perbuatan, dan kelakuan (akhlak). Demoralisasi berarti kerusakan moral. Moral juga dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a. Moral murni, yaitu moral yang terdapat pada setiap manusia, sebagai suatu pengejawantahan dari pancaran ilahi. Moral murni disebut juga hati nurani.
b. Moral terapan, adalah moral yang didapat dari ajaran berbagai ajaran filosofis, agama, adat yang menguasai pemutaran manusia.

Kata moral selalu mengacu kepada baik buruk manusia. Sikap moral disebut juga moralitas yaitu sikap hati seseorang yang terungkap dalam tindakan lahiriah. Moralitas adalah sikap dan perbuatan baik yang betul-betul tanpa pamrih dan hanya moralitaslah yang dapat bernilai secara moral.

Nilai moral dapat diperoleh di dalam nilai moralitas. Moralitas adalah kesesuaian sikap dan perbuatan dengan hukum atau norma batiniah, yakni dipandang sebagai kewajiban.

Menurut Kohlberg  penalaran atau pemikiran moral merupakan faktor penentu yang melahirkan perilaku moral.

 Oleh karena itu, untuk menemukan perilaku moral yang sebenarnya dapat ditelusuri melalui penalarannya. Artinya pengukuran moral yang benar tidak sekadar mengamati perilaku moral yang tampak, tetapi harus melihat pada penalaran moral yang mendasari keputusan perilaku tersebut.

Bila dikatakan bahwa karya sastra itu semata-mata tiruan alam, maka dengan sendirinya sastra itu bisa dipandang sebagai sesuatu yang tidak memperjuangkan kebenaran. Dalam kenyataan ukuran kebenaran merupakan ukuran yang sering digunakan dalam menilai suatu karya sastra. Pembaca sering mempertanyakan tentang sesuatu yang diungkapkan pengarang itu mempunyai hubungan dengan kebenaran.

 Nilai-nilai moral atau lainnya dalam kehidupan sehari-hari, sikap dan tingkah laku tokoh tersebut hanyalah model-model atau sosok yang sengaja ditampilkan pengarang sebagai sikap dan tingkah laku yang baik atau diikuti minimal dicenderungi oleh pembaca. Dengan demikian aspek moral adalah segala aspek yang menyangkut baik buruknya suatu perbuatan.


3.2 Saran

 Melalui karya tulis ini, diharapakan dapat menambah pengetahuan tentang nilai, moral, dan sikap pada remaja. Sebagaimana kita ketahui remaja memegang peranan penting dalam kemajuan suata bangsa pada masa yang akan datang. Nilai, moral, dan sikap pada remaja perlu dipahami oleh calon pendidik, sehingga dapat mengarahkan peserta didik dalam bersosialisasi dengan orang lain. Dalam pengutipan novel pada karya tulis  ini belumlah sempurna dalam penyusunannya.
Oleh karena itu, kami sebagai penyusun mengharapkan saran dan masukan yang bersifat membangun agar dalam penyusunan makalah pada masa mendatang dapat lebih optimal.


             
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

            Berdasarkan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai merupakan suatu tatanan yang dijadikan panduan oleh individu untuk menimbang dan memilih alternatif keputusan dalam situasi sosial tertentu. Moral merupakan ajaran tentang baik, buruk, perbuatan, kelakuan dan akhlak. Keterkaitan antara nilai, moral, dan sikap tampak dalam pengalaman sehari-hari.
            Banyak hikmah dan pelajaran yang dapat kita peroleh dalam novel Satu Wasiat Istri untuk Lelaki Karya Ma’mun Affany, terlebih lagi saat kita bisa menemukan dan mengetahui nilai moral yang terkandung di dalamnya seperti:
            Nilai moral dalam novel Satu Wasiat Istri untuk Lelaki Karya Ma’mun Affany ini mempunyai banyak contoh prilaku positif yang bisa kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari terutama bagi para pasangan suami istri diantaranya masing-masing pasangan tentu tidaklah selalu sempurna baik prilaku, watak, kepribadian sebelum mereka saling memahami dan mengerti satu sama lain kekurangan dan kelebihan dari masing-masing pasangan.

 DAFTAR PUSTAKA

Affany Mamun. 2012. Satu Wasiat Istri untuk Lelaki.Jakarta: Sofia Publishing House bekerjasama dengan Affany.
Askuri Akhmad. 2002. Kesusastraan Indonesia.Kediri: Swakerta.
Kosasih Engkos. 2006. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA kelas X.Jakarta: Erlangga.
Kosasih Engkos. 2006. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA kelas XI.Jakarta: Erlangga.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta.Balai Pustaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar