Pengertian
Ilmu-Ilmu Sosial ( Antropologi, Sosiologi, Politik, Psikologi Sosial )
Di Ajukan Untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah
“ IPS ”
Asnal Mala M.Si
Oleh :
1. Marhamah (201305260069)
2. Abdul
Chalim (201305260005)
3. Fitri
Ika Andriyani (201305260049)
FAKULTAS AGAMA ISLAM
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
UNIVERSITAS SUNAN GIRI
SURABAYA
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut asma Allah yang maha pengasih
lagi maha penyayang, Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Alhamdulillah berkat rahmat, taufiq, hidayah, serta
inayahnya kami dapat menyelesaikan
Makalah yang berjudul “Pengertian Ilmu-Ilmu Sosial( Antropologi,
Sosiologi, Politik, Psikologi Sosial )”.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah abadikan
kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW, karena dengan perjuangan beliau kita
bisa merasakan indahnya dunia, hidup dalam naunga
Kepada pembaca yang budiman, jika
terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam makalah ini, kami pribadi meminta maaf ,
karna kami masih dalam tahap belajar, tak lupa kami mengucapkan terimahkasih kepada semua pembacan islam
serta agama paling di ridhoi oleh Allah SWT.
Selanjutnya,
kritik serta saran dari pembaca sangat kami harapkan.
Sidoarjo, 22 September 2014
Penulis
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
........................................................................................................... 1.1
Latar Belakang 1
1.2
Rumusam Masalah....................................................................... 2
1.3
Tujuan Penulisan.......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
2.1 Pengertian Antropologi................................................................ 3
2.2 Pengertian Sosiologi.................................................................... 7
2.3 Pengertian Politik......................................................................... 9
2.4
Pengertian Psikologi Sosial.......................................................... 11
BAB III PENUTUP........................................................................................ 15
3.1
Simpulan...................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Manusia adalah makhluk sosial. Tentunya, sebagai makhluk
sosial, manusia selalu dihadapkan pada berbagai masalah sosial. Masalah sosial
pada hakikatnya merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia karena masalah sosial telah terwujud sebagai hasil kebudayaan manusia
itu sendiri, sebagai akibat dari hubungan-hubungan dengan sesama manusia
lainnya.
Problem sosial pada setiap masyarakat berbeda antara satu
dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut tergantung pada tingkat perkembangan
kebudayaan dan kondisi lingkungan alamnya. Masalah-masalah tersebut dapat
terwujud dalam masalah moral, masalah politik, masalah agama, dan masalah
lainnya.
Dengan adanya permasalahan-permasalahan tersebut
timbullah teori-teori sosial, yang pada akhirnya terbentuklah ilmu-ilmu sosial.
Dibandingkan dengan ilmu-ilmu alam yang kemajuan sangat pesat, ilmu-ilmu sosial
agak tertinggal dibelakang. Hal ini disebabkan oleh subyek ilmu-ilmu sosial
yang adalah manuia sebagai makhluk multidimensional.
Ilmu sosial adalah pengetahuan yang mempelajari tentang
masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang terjadi pada masyarakat
Indonesia, dengan menggunakan teori-teori (tujuan, ruang lingkup) yang berasal
dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu, lapangan sosial,
seperti geografi, sosiologi, antropologi, ilmu politik, psikologi sosial.
1.1
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
1) Apa
pengertian, ruang lingkup, tujuan Antopologi ?.
2) Apa pengertian, ruang lingkup, tujuan Sosiologi ?
3) Apa pengertian, ruang lingkup, tujuan Ilmu Politik ?
4) Apa pengertian, ruang lingkup, tujuan Psikologi Sosial ?
1.2
Tujuan Penulisan
Tujuan
Penulisan Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1)
Untuk mengetahui pengertian, ruang lingkup, tujuan Antopologi.
2)
Untuk mengetahui pengertian, ruang lingkup, tujuan Sosiologi.
3)
Untuk mengetahui pengertian, ruang
lingkup, tujuan Ilmu Politik.
4)
Untuk mengetahui pengertian, ruang lingkup, tujuan Psikologi Sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Antropologi
1.
Pengertian Antropologi
Antropologi berasal dari
kata Yunani anthropos yang berarti “manusia” atau “orang”, dan
logos yang berarti “wacana” ( dalam pengertian “bernalar”, “berakal”).
Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.
Secara etimologis
antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang
budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal
dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat
istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang kita kenal di Eropa.
Antropologi
lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam
arti kesatuan masyarakat yang tinggi daerah yang sama, antropologi mirip
seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat
dan kehidupan sosialnya.
2.
Pengertian Antropologi Menurut Para Ahli
a.
David Hunter
Antropologi
adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat
manusia.
b.
Koentjaningrat
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat
manuasia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat
serta kebudayaan yang dihasilkan.
c.
Rifhi Siddiq
Antropologi adalah ilmu yang mengkaji segala aspek yang
terdapat pada manusia yang terdiri berbagai macam konsepsi kebudayaan, tradisi,
ilmu pengetahuan, teknologi, norma, kelembagaan, seni, linguistik dan lambang.
2.
Tujuan Antropologi
Sebagai sebuah bidang keilmuan, dipelajarinya antropologi
tentu bukan sekedar diketahui, melainkan karena ada banyak manfaat yang dapat
dipetik dari padanya. Secara keilmuan, antropologi bermanfaat dalam rangka
memahami keanekaragaman manusia dan kemanusiaannya. Secara lebih spesifik
antropologi juga memahami segi keunikan fisik dan pola perilaku sekelompok
manusia tertentu, berbeda dari sekelompok manusia kebanyakan. Secara lebih
luas, manfaat antropologi dijelaskan sebagai berikut :
1.
Pemahaman atau penjelasan
yang diberikan antropologi terhadap perkembangan manusia secara fisik dari masa
lalu hingga masa kini membantu memprediksi perkembangan fisik manusia pada masa
mendatang. Salah satu temuan menonjol dalam hal ini adalah perkembangan otak
manusia saat ini yang ternyata memiliki volume otak yang semakin besar
dibanding sebelumnya. Sementara itu kaki dan tangan manusia saat ini lebih
lemah dibanding manusia pada masa sebelumnya, karena peralatan-peralatan modern
telah membuat beban kerja fisik, khususnya anggota badan tersebut semakin
ringan pada manusia modern dibanding masa-masa sebelumnya.
2.
Kajian antropologi
terhadap perkembangan dan keragaman ras fisik manusia mampu memetakan
potensi-potensi manusia pada ras satu dan lainnya. Di antara hasil penelitian
bagian antropologi ini menunjukkan bahwa pembedaan ras manusia bukan penentu
kecerdasan dan kemampuan mereka dalam mengatasi masalah-masalah hidup. Ini
mengeliminir pandangan mengenai superioritas ras sebagaimana pernah dinyatakan
Hitler dan sebagian bangsa Eropa pada masa lalu, yang menyatakan bahwa bangsa
yang berasal dari ras Arya merupakan manusia superior.
3.
Penjelasan antropologi
tentang asal mula dan perkembangan
bahasa bangsa-bangsa akan banyak menjembatani komunikasi yang lebih intes antar
bangsa yang satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan perhatian antropologi
tidak terletak pada penerjemahan bahasa melainkan pada konteks keterkaitan
bahasa dengan budaya suatu bangsa. Bangsa-bangsa di dunia bukan hanya dapat
saling berbagai informasi saat sekarang, melainkan juga warisan-warisan
kearifan masa lalu bangsa lain.
3.
Ruang Lingkup Antropologi
Berdasarkan beberapa aspek yang menjadi tinjauan
antropologi, tampak bahwa antropologi memiliki bidang kajian yang sangat luas.
Hal ini menyebabkan pemahaman terhadap antropologi memerlukan pemahaman
beberapa aspek dan konsep-konsep elementernya, di samping bidang-bidang kajian
tersebut. Peta konsep dari aspek-aspek yang perlu dipelajari dalam rangka
memahami antropologi, di uraikan sebagai berikut:
1.
Pemahaman mengenai
definisi atau pengertian sebagai sebuah istilah ilmu pengetahuan. Hal ini dapat
dipahami berdasarkan penelusuran pengertian antropologi dari segi bahasa dan
istilah
2.
Sejarah antropologi yang
membantu pembelajaran memahami perkembangan antropologi dari periode awal hingga
perkembangan mutakhirnya.
3.
Aspek-aspek kajian
antropologi membantu pembelajaran memahami dimensi bidang garap antropologi
yang membedakan dari disiplin lain.
4.
Cabang-cabang antropologi
mengkaji pengkhususan-pengkhususan wilayah kajian antropologi hingga sesuai
dengan lapangan kajian dan urgensitas tertentu.
5.
Metode antropologi
menyajikan berbagai pendekatan yang biasa digunakan untuk menelaah antropologi
sebagai sebuah lapangan kajian.
2.2 Sosiologi
1. Pengertian Sosiologi
Secara etimologis, sosiologi berasal
dari bahasa latin socius dan bahasa yunani logos. Socius berarti kawan ,
sekutu, sahabat, rukun, masyarakat atau anggota persekutuan , sedangkan logos
berarti ilmu. Dari sini sosiologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari struktur sosial, proses-proses sosial, dan perubahan-perubahan
sosial yang terjadi di masyarakat.
Beberapa definisi untuk memberika
gambaran tentang objek formal sosiologi menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu
yang mempelajari :
1.
Hubungan antara manusia
dengan kelompok-kelompok ( Roucek dan Wafren, 1962, terjemahan Soekanto (1990)
2.
Hubungan dan pengaruh
timbal balik antara aneka macam gejala sosial, seperti gejala ekonomi dan agama
,keluarga dan moral hukum dan ekonomi,
gerak masyarakat dan politik. Sorokin, (1928), terjemahan Soekanto, (1990).
3.
Interaksi sosial dan
hasilnya, yaitu organisasi sosial, (Ogburri dan Meyer Nimkoff, 1964) terjemahan
Soekanto (2002).
4.
Struktur-struktur dan
proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil (Soekanto, 1994).
5.
Struktur sosial dan proses
sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial (Soemarjan dan Soemardi, 1984).
6.
Kehidupan manusia dalam
hubungan kelompok ( Van Peursen, 1968), dan
7.
Kehidupan kelompok
manusia dan hasil produk kehidupan kelompok itu(Bining, 1978).
2. Ruang Lingkup Sosiologi
Objek sosiologi dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu objek material dan objek formal.Objek materuial adalah segala
proses kehidupan sosial manusia dalam kelompoknya, proses pembentukan,
perkembangan, dan keruntuhan sistem hidup manusia dengan memperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan antar manusia.
Ruang lingkup
sosiologi menurut Vine sebagai dikutip 0leh Susanto (1999).
1.
Hubungan manusia
sebagai satuan sosial
2.
Proses sosial ketentuan
pembentukan masyarakat
3.
Struktur sosial masyarakat
4.
Unsur-unsur pengawasan
sosial yang menjamin kelangsungan hidup kelompok sosial masyarakat
5.
Faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya perubahan sosial di msyarakat
6.
Dasar penelitian dan
metodologi sosiologi.
Dari berbagai objek yang teliti
menghasilkan berbagai konsep sosial, perubahan sosial, proses sosial, konflik
sosial, pranata sosial, status sosial, stuktur sosial, masyarakat kota,
masyarakat desa, peranan sosial, dan sebagainya.
3.
Tujuan Sosiologi
Tujuan sosiologi adalah untuk mengenal konsep-konsep
yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, memiliki
kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan serta memiliki kemampuan berkomunikasi, memiliki kesadaran
terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan serta memiliki kemampuan
berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yaag najemuk.
Kehadiran
sosiologi sebagai
kajian keilmuan bertujuan :
1.
Meningkatkan kehidupan
yang serasi di msyarakat.
2.
Meningkatkan pengertian
terhadap lingkungan sosial manusia dalam kehidupan masyarakat
3.
Meningkatkan kerjasama
antar manusia
4.
Perencanaan dan
peningkatan pembangunan masyarakat
5.
Perencanaan pembaharuan
sosial
6.
Peningkatan perencanaan
pendidikan
7.
Peningkatan
pengendalian dampak sosial
2.3
Politik
a.
Pengertian Politik
Perilaku politik
adalah perilaku dasar kehidupan manusia. Komunitas dari suku terasing dalam
mempertahankannya akan dilakukan secara politik. Para kepala suku akan
mempengaruhi para pemudanya agar bersedia membela kelompoknya walaupun harus
ditukar dengan nyawanya. Proses persuasif kepada suku adalah bagian dari teknik
berkomunikasi tetapi tindakan kepala suku tersebut dapat pula dimaknai bahwa ia
telah bertindak politik, yaitu melakukan perang dari gangguan suku lain agar ia
tetap sebagai kepala suku. Karena jika kelompok suku itu kalah dalam berperang
ia akan kehilangan dalam kedudukannya. Ilustrasi di atas ingin menunjukkan
bahwa politik telah hidup sejak manusia eksis di permukaan bumi (Cikusin.
2005).
Kehidupan yang
bersifat politik juga telah berkembang cukup lama, yaitu ketika kelompok
manusia menetapkan wilayah kekuasaannya. Walaupun kehidupan berpolitik, menjaga
teritorial atau bernegara sudah melekat dalam kehidupan manusia, tetapi studi
yang bersifat politik baru nampak di akhir abad ke-19, Alexander seperti
dikutip oleh Abdurrachmat ( 1982 ) menyatakan bahwa studi yang bersifat politik
sudah mulai sejak dari 2000 tahun yang lampau, dan memasuki abad ke-20 diajukan
sebagai suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
Ilmu politik adalah
ilmu yang mempelajari gejala-gejala yang teratur dalam kehidupan masyarakat
dengan pemusatan perhatian pada perjuangan manusia mencari atau mempertahankan
kekuasaan guna mencapai apa yang diinginkan (The Lianf Gie, 1991).
Obyek politik
adalah perilaku politik atau tindakan politik, yaitu kegiatan manusia untuk
mencari, memperoleh, mempergunakan, membagi dan mempertahankan kekuasaan dalam
mengejar apa yang di cita-citakan.
b.
Ruang Lingkup Ilmu Politik
Ruang lingkup
kajian ilmu politik terbagi atas empat bidang berikut :
1.
Teori politik, yang
meliputi politik, sejarah perkembangan dan ide-ide politik.
2.
Lembaga-lembaga
politik, meliputi undang-undang dasar, pemerintah pusat (nasional), pemerintah
daerah/lokal. Fungsi ekonomi dan sosial dari pemerintah, dan perbandingan lembaga
politik.
3.
Partai-partai,
golongan-golongan, dan pendapat umum, mencakup partai politik,
golongan-golongan, asosiasi-asosiasi, partisipasi warga negara dalam
pemerintahan administrasi dan pendapat umum.
4.
Hubungan
internasional, meliputi politik internasional, organisasi dunia, administrasi,
dan hukum internasional.
Pada dasarnya ilmu
politik mempelajari gejala-gejala yang teratur dalam kehidupan masyarakat
dengan memusatkan perhatian pada perjuangan manusia mencari dan mempertahankan
kekuasaan untuk mencapai tujuannya.
c. Tujuan Mempelajari Ilmu Politik
1.
Memberikan pemahaman
secara integral terhadap politik dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya.
2.
Memahami ilmu politik
agar dapat mencapai kecerdasan politik.
3.
Memberikan wawasan,
pengetahuan, dan pemahaman tentang politik, baik sebagai ilmu maupun proses
kegiatan.
4.
Memberikan pemahaman yang
komperehensif agar dapat berfikir secara kritis, partisipatif, dan respontif
terhadap persoalan politik.
5.
Memiliki kepekaan sosial
terhadap situasi dan kondisi yang dialami masyarakat yang disebabkan oleh
perubahan kebijakan politik.
6.
Memberikan solusi dan
penyelasaian konflik yang dilandasi oleh Nilai-nilai kritis.
7.
Mampu mengkritisi
kebijakan publik yang diakibatkan oleh pengaruh proses politik.
2.4
Psikologi Sosial
a. Pengertian Psikologi
Psikologi Menurut arti kata, maka Psikologi sering diterjemahkan menjadi ilmu jiwa. Yakni dari kata psycho yang berarti :
jiwa, roh. dan logos yang berarti ilmu. Sebenarnya definisi tersebut
kurang tepat karena bertitik tolak dari pandangan dualisme manusia, yang
menganggap bahwa manusia itu terdiri dari dua bagian jasmani dan rohani.
Psikologi adalah ilmu yang ingin mempelajari manusia. Yaitu manusia sebagai suatu
kesatuan yang utuh antara jasmani dan rohani, yakni Manusia sebagai Individu. Dengan singkat dapat kita katakan
bahwa psikologi ialah ilmu yang
mempelajari tingkah laku manusia yang dimaksud dengan tingkah laku di sini ialah segala kegiatan/tindakan/perbuatan manusia yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, yang disadari maupun yang tidak disadarinya termasuk di dalamnya yaitu cara berbicara, berjalan, berpikir, mengambil keputusan, cara melakukan sesuatu, cara bereaksi terhadap segala
sesuatu yang datang dari luar diri, maupun dari dalam diri. Psikologi sosial adalah cabang ilmu psikologi yang meneliti dampak atau
pengaruh sosial terhadap perilaku manusia. Bidang ini sangat luas,
mencakup berbagai bidang studi dan beberapa disiplin ilmu. Psikolgi sosial
juga digunakan dalam berbagai disiplin dan industri banyak orang memanfaatkan
prinsip-prinsip psikologi
sosial bahkan tanpa menyadari hal itu
ketika mereka mencoba untuk mengendalikan kelompok, pengaruh pendapat
seseorang, atau menjelaskan mengapa seseorang berperilaku dengan cara tertentu.
Menurut para ahli Psikologi Sosial adalah cabang dari ilmu psikologi yang berupaya
untuk memahami dan menjelaskan cara berpikir, berperasaan, dan berperilaku
individu yang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain. Kehadiran orang lain itu
dapat dirasakan secara langsung, diimajinasikan, atau diimplikasikan (Baron dan Byrne, 2004) .
Menurut Myers (2002), Psikologi Sosial adalah cabang ilmu psikologi yang
mempelajari secara menyeluruh tentang hakikat dan sebab-sebab perilaku individu
dalam lingkungan sosial.
Psikologi Sosial ini mulai dirintis pada tahun 1930 di Amerika Serikat,
kemudian berkembang ke negara-negara lain di dunia. Jadi ilmu ini termasuk
masih baru, karena baru muncul pada abad modern. Psikologi Sosial berkaitan erat dengan
Sosiologi.
Perbedaan dari keduanya terletak pada pokok bahasannya. Psikologi Sosial
membahas tentang manusia sebagai individu yang menjadi anggota masyarakat.
Sedangkan Sosiologi konteksnya lebih luas, yaitu menyangkut tentang kelompok
manusia sebagai satu kesatuan.
b. Tujuan Mempelajari
Psikologi Sosial
Tujuan pembelajaran
Psikologi Sosial bertumpu pada tujuan yang lebih tinggi. Secara hirarki, tujuan
pendidikan Pendidikan Nasional pada tataran operasional dijabarkan dalam tujuan
institusional tiap jenis dan jenjang pendidikan . Selanjutkan pencapaian
tujuan institusional ini, secara praktis dijabarkan dalam tujuan kurikuler atau
tujuan mata pelajaran. Akhirnya tujuan kurikuler ini , secara praktis
operasional dijabarkan dalam tujuan intruksional atau tujuan pembelajaran.
Tujuan kurikuler psikologi sosial yang harus dicapai sekurang-kurangnya
meliputi lima tujuan berikut :
1. Membekali peserta didik dengan pengetahuan
psikologi sosial sehingga tidak terpengaruh, tersugesti, atau terpengaruh oleh
situasi sosial yang tidak selamanya bernilai baik.
2. Membekali peserta didik dengan kemampuan
mengidentifikasi, menganalisa dan menyusun alternative pemecahan
masalah-masalah sosial secara tepat dan sistematis mengenai proses kejiwaan
yang berhubungan dengan kehidupan bersama.
3. Membekali peserta didik dengan kemampuan
berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat sehingga memudahkan dalam
melakukan pendekatan untuk mewujudkan perubahan dan pengarahan kepada tujuan
sebaik-baiknya.
4. Membekali peserta didik dengan kesadaran terhadap
lingkungan sosial sehingga mampu merubah sifat dan sikap sosialnya.
5. Membekali peserta didik dengan kemampuan
mengembangkan pengetahuan dan keilmuan psikologi sosial sesuai dengan
perkembangan kehidupan, perkembangan masyarakat, perkembangan ilmu, dan perkembangan teknologi.
Kelima tujuan di atas , menjadi tanggung jawab yang harus dicapai dalam
pelaksanaan kurikulum psikologi sosial di berbagai lembaga pendidikan . tentu
dengan keluasan, kedalaman dan bobot yang sesuai dengan jenis dan jenjang
pendidikan yang dilaksanakan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ilmu sosial adalah pengetahuan yang mempelajari tentang masalah-masalah
sosial, khususnya masalah-masalah yang terjadi pada masyarakat Indonesia,
dengan menggunakan teori-teori (tujuan, ruang lingkup) yang berasal dari berbagai
bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu, lapangan sosial, seperti
geografi, sosiologi, antropologi, ilmu politik, psikologi sosial.
antropologi adalah salah
satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis
tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang
Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa
yang kita kenal di Eropa.
Sosiologi adalah sebagai
ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses-proses sosial, dan
perubahan-perubahan sosial yang terjadi di masyarakat.
Ilmu politik adalah
ilmu yang mempelajari gejala-gejala yang teratur dalam kehidupan masyarakat
dengan pemusatan perhatian pada perjuangan manusia mencari atau mempertahankan kekuasaan
guna mencapai apa yang diinginkan (The Lianf Gie, 1991).
Sosial adalah cabang ilmu
psikologi yang mempelajari secara menyeluruh tentang hakikat dan sebab-sebab
perilaku individu dalam lingkungan sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Ridho Kholis. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.Jakarta:
Prenada Media
Soekanto Soerjono.
2002. Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta:
Grafindo
Wartono Tarsisius.
2006. Antropologi.Jakarta :Ghalia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar