Selasa, 21 Oktober 2014

Ilmu Ilmu Sosial

Pengertian Ilmu-Ilmu Sosial ( Antropologi, Sosiologi, Politik, Psikologi Sosial )
Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

IPS


Dosen Pembimbing   :
Asnal Mala M.Si



Oleh  :


1.     Marhamah                     (201305260069)
2.     Abdul Chalim                (201305260005)
3.     Fitri Ika Andriyani                  (201305260049)



FAKULTAS AGAMA ISLAM
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
UNIVERSITAS SUNAN GIRI
SURABAYA
TAHUN 2014

KATA PENGANTAR

 Dengan menyebut asma Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Alhamdulillah berkat rahmat, taufiq, hidayah, serta inayahnya kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul Pengertian Ilmu-Ilmu Sosial( Antropologi, Sosiologi, Politik, Psikologi Sosial )”.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah abadikan kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW, karena dengan perjuangan beliau kita bisa merasakan indahnya dunia, hidup dalam naunga
Kepada pembaca yang budiman, jika terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam makalah ini, kami pribadi meminta maaf , karna kami masih dalam tahap belajar, tak lupa kami mengucapkan terimahkasih kepada semua pembacan islam serta agama paling di ridhoi oleh Allah SWT.
Selanjutnya, kritik serta saran dari pembaca sangat kami harapkan.





Sidoarjo, 22 September 2014




Penulis








DAFTAR ISI




COVER....................................................................................................................            i
KATA PENGANTAR............................................................................................           ii
DAFTAR ISI............................................................................................................          iii
BAB I             PENDAHULUAN...........................................................................           1
                        ........................................................................................................... 1.1 Latar Belakang                  1
                        1.2 Rumusam Masalah.......................................................................           2
                        1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................           2

BAB II            PEMBAHASAN..............................................................................           3

                        2.1 Pengertian Antropologi................................................................           3
                        2.2 Pengertian Sosiologi....................................................................           7
                        2.3 Pengertian Politik.........................................................................           9
                        2.4 Pengertian Psikologi Sosial..........................................................         11           

BAB III          PENUTUP........................................................................................         15

                        3.1 Simpulan......................................................................................         15
                       

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................         16



 BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial. Tentunya, sebagai makhluk sosial, manusia selalu dihadapkan pada berbagai masalah sosial. Masalah sosial pada hakikatnya merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena masalah sosial telah terwujud sebagai hasil kebudayaan manusia itu sendiri, sebagai akibat dari hubungan-hubungan dengan sesama manusia lainnya.
Problem sosial pada setiap masyarakat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut tergantung pada tingkat perkembangan kebudayaan dan kondisi lingkungan alamnya. Masalah-masalah tersebut dapat terwujud dalam masalah moral, masalah politik, masalah agama, dan masalah lainnya.
Dengan adanya permasalahan-permasalahan tersebut timbullah teori-teori sosial, yang pada akhirnya terbentuklah ilmu-ilmu sosial. Dibandingkan dengan ilmu-ilmu alam yang kemajuan sangat pesat, ilmu-ilmu sosial agak tertinggal dibelakang. Hal ini disebabkan oleh subyek ilmu-ilmu sosial yang adalah manuia sebagai makhluk multidimensional.
Ilmu sosial adalah pengetahuan yang mempelajari tentang masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang terjadi pada masyarakat Indonesia, dengan menggunakan teori-teori (tujuan, ruang lingkup) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu, lapangan sosial, seperti geografi, sosiologi, antropologi, ilmu politik, psikologi sosial.



 1.1  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
1)      Apa pengertian, ruang lingkup, tujuan Antopologi ?.
2)      Apa pengertian, ruang lingkup, tujuan Sosiologi ?
3)      Apa pengertian, ruang lingkup, tujuan Ilmu Politik ?
4)      Apa pengertian, ruang lingkup, tujuan Psikologi Sosial ?


1.2  Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan makalah  ini adalah sebagai berikut :
1)    Untuk mengetahui pengertian, ruang lingkup, tujuan Antopologi.
2)     Untuk mengetahui pengertian, ruang lingkup, tujuan Sosiologi.
3)    Untuk mengetahui pengertian, ruang lingkup, tujuan Ilmu Politik.
4)    Untuk mengetahui pengertian, ruang lingkup, tujuan Psikologi Sosial.


 BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Antropologi
1. Pengertian Antropologi
Antropologi berasal dari kata Yunani anthropos  yang berarti “manusia” atau “orang”, dan logos yang berarti “wacana” ( dalam pengertian “bernalar”, “berakal”). Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.
Secara etimologis antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang kita kenal di Eropa.
Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggi daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.

2.    Pengertian Antropologi Menurut Para Ahli
a.                   David Hunter
Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia.

b.                  Koentjaningrat
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manuasia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.


 c.    Rifhi Siddiq
Antropologi adalah ilmu yang mengkaji segala aspek yang terdapat pada manusia yang terdiri berbagai macam konsepsi kebudayaan, tradisi, ilmu pengetahuan, teknologi, norma, kelembagaan, seni, linguistik dan lambang.
2.    Tujuan Antropologi
Sebagai sebuah bidang keilmuan, dipelajarinya antropologi tentu bukan sekedar diketahui, melainkan karena ada banyak manfaat yang dapat dipetik dari padanya. Secara keilmuan, antropologi bermanfaat dalam rangka memahami keanekaragaman manusia dan kemanusiaannya. Secara lebih spesifik antropologi juga memahami segi keunikan fisik dan pola perilaku sekelompok manusia tertentu, berbeda dari sekelompok manusia kebanyakan. Secara lebih luas, manfaat antropologi dijelaskan sebagai berikut :
1.                  Pemahaman atau penjelasan yang diberikan antropologi terhadap perkembangan manusia secara fisik dari masa lalu hingga masa kini membantu memprediksi perkembangan fisik manusia pada masa mendatang. Salah satu temuan menonjol dalam hal ini adalah perkembangan otak manusia saat ini yang ternyata memiliki volume otak yang semakin besar dibanding sebelumnya. Sementara itu kaki dan tangan manusia saat ini lebih lemah dibanding manusia pada masa sebelumnya, karena peralatan-peralatan modern telah membuat beban kerja fisik, khususnya anggota badan tersebut semakin ringan pada manusia modern dibanding masa-masa sebelumnya.
2.                  Kajian antropologi terhadap perkembangan dan keragaman ras fisik manusia mampu memetakan potensi-potensi manusia pada ras satu dan lainnya. Di antara hasil penelitian bagian antropologi ini menunjukkan bahwa pembedaan ras manusia bukan penentu kecerdasan dan kemampuan mereka dalam mengatasi masalah-masalah hidup. Ini mengeliminir pandangan mengenai superioritas ras sebagaimana pernah dinyatakan Hitler dan sebagian bangsa Eropa pada masa lalu, yang menyatakan bahwa bangsa yang berasal dari ras Arya merupakan manusia superior.
3.                  Penjelasan antropologi tentang asal mula  dan perkembangan bahasa bangsa-bangsa akan banyak menjembatani komunikasi yang lebih intes antar bangsa yang satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan perhatian antropologi tidak terletak pada penerjemahan bahasa melainkan pada konteks keterkaitan bahasa dengan budaya suatu bangsa. Bangsa-bangsa di dunia bukan hanya dapat saling berbagai informasi saat sekarang, melainkan juga warisan-warisan kearifan masa lalu bangsa lain.

3.    Ruang Lingkup Antropologi
Berdasarkan beberapa aspek yang menjadi tinjauan antropologi, tampak bahwa antropologi memiliki bidang kajian yang sangat luas. Hal ini menyebabkan pemahaman terhadap antropologi memerlukan pemahaman beberapa aspek dan konsep-konsep elementernya, di samping bidang-bidang kajian tersebut. Peta konsep dari aspek-aspek yang perlu dipelajari dalam rangka memahami antropologi, di uraikan sebagai berikut:
1.                  Pemahaman mengenai definisi atau pengertian sebagai sebuah istilah ilmu pengetahuan. Hal ini dapat dipahami berdasarkan penelusuran pengertian antropologi dari segi bahasa dan istilah
2.                  Sejarah antropologi yang membantu pembelajaran memahami perkembangan antropologi dari periode awal hingga perkembangan mutakhirnya.
3.                  Aspek-aspek kajian antropologi membantu pembelajaran memahami dimensi bidang garap antropologi yang membedakan dari disiplin lain.
4.                  Cabang-cabang antropologi mengkaji pengkhususan-pengkhususan wilayah kajian antropologi hingga sesuai dengan lapangan kajian dan urgensitas tertentu.
5.                  Metode antropologi menyajikan berbagai pendekatan yang biasa digunakan untuk menelaah antropologi sebagai sebuah lapangan kajian.

2.2 Sosiologi
1. Pengertian Sosiologi
Secara etimologis, sosiologi berasal dari bahasa latin socius dan bahasa yunani logos. Socius berarti kawan , sekutu, sahabat, rukun, masyarakat atau anggota persekutuan , sedangkan logos berarti ilmu. Dari sini sosiologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses-proses sosial, dan perubahan-perubahan sosial yang terjadi di masyarakat.
Beberapa definisi untuk memberika gambaran tentang objek formal sosiologi menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari :
1.                  Hubungan antara manusia dengan kelompok-kelompok ( Roucek dan Wafren, 1962, terjemahan Soekanto (1990)
2.                  Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial, seperti gejala ekonomi dan agama ,keluarga dan moral hukum  dan ekonomi, gerak masyarakat dan politik. Sorokin, (1928), terjemahan Soekanto, (1990).
3.                  Interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial, (Ogburri dan Meyer Nimkoff, 1964) terjemahan Soekanto (2002).
4.                  Struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil (Soekanto, 1994).
5.                  Struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial (Soemarjan dan Soemardi, 1984).
6.                  Kehidupan manusia dalam hubungan kelompok ( Van Peursen, 1968), dan
7.                  Kehidupan kelompok manusia dan hasil produk kehidupan kelompok itu(Bining, 1978).

2. Ruang Lingkup Sosiologi
Objek sosiologi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu objek material dan objek formal.Objek materuial adalah segala proses kehidupan sosial manusia dalam kelompoknya, proses pembentukan, perkembangan, dan keruntuhan sistem hidup manusia dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan antar manusia.
Ruang lingkup sosiologi menurut Vine sebagai dikutip 0leh Susanto (1999).
1.                  Hubungan manusia sebagai satuan sosial
2.                  Proses sosial ketentuan pembentukan  masyarakat
3.                  Struktur sosial masyarakat
4.                  Unsur-unsur pengawasan sosial yang menjamin kelangsungan hidup kelompok sosial masyarakat
5.                  Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial di msyarakat
6.                  Dasar penelitian dan metodologi sosiologi.

Dari berbagai objek yang teliti menghasilkan berbagai konsep sosial, perubahan sosial, proses sosial, konflik sosial, pranata sosial, status sosial, stuktur sosial, masyarakat kota, masyarakat desa, peranan sosial, dan sebagainya.
3. Tujuan Sosiologi
Tujuan sosiologi adalah untuk mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, memiliki kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan serta memiliki kemampuan berkomunikasi, memiliki kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan serta memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yaag najemuk.


Kehadiran sosiologi sebagai kajian keilmuan bertujuan :
1.                  Meningkatkan kehidupan yang serasi di msyarakat.
2.                  Meningkatkan pengertian terhadap lingkungan sosial manusia dalam kehidupan masyarakat
3.                  Meningkatkan kerjasama antar manusia
4.                  Perencanaan dan peningkatan pembangunan masyarakat
5.                  Perencanaan pembaharuan sosial
6.                  Peningkatan perencanaan pendidikan
7.                  Peningkatan pengendalian dampak sosial

2.3 Politik
a. Pengertian Politik
Perilaku politik adalah perilaku dasar kehidupan manusia. Komunitas dari suku terasing dalam mempertahankannya akan dilakukan secara politik. Para kepala suku akan mempengaruhi para pemudanya agar bersedia membela kelompoknya walaupun harus ditukar dengan nyawanya. Proses persuasif kepada suku adalah bagian dari teknik berkomunikasi tetapi tindakan kepala suku tersebut dapat pula dimaknai bahwa ia telah bertindak politik, yaitu melakukan perang dari gangguan suku lain agar ia tetap sebagai kepala suku. Karena jika kelompok suku itu kalah dalam berperang ia akan kehilangan dalam kedudukannya. Ilustrasi di atas ingin menunjukkan bahwa politik telah hidup sejak manusia eksis di permukaan bumi (Cikusin. 2005).
Kehidupan yang bersifat politik juga telah berkembang cukup lama, yaitu ketika kelompok manusia menetapkan wilayah kekuasaannya. Walaupun kehidupan berpolitik, menjaga teritorial atau bernegara sudah melekat dalam kehidupan manusia, tetapi studi yang bersifat politik baru nampak di akhir abad ke-19, Alexander seperti dikutip oleh Abdurrachmat ( 1982 ) menyatakan bahwa studi yang bersifat politik sudah mulai sejak dari 2000 tahun yang lampau, dan memasuki abad ke-20 diajukan sebagai suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala yang teratur dalam kehidupan masyarakat dengan pemusatan perhatian pada perjuangan manusia mencari atau mempertahankan kekuasaan guna mencapai apa yang diinginkan (The Lianf Gie, 1991).
Obyek politik adalah perilaku politik atau tindakan politik, yaitu kegiatan manusia untuk mencari, memperoleh, mempergunakan, membagi dan mempertahankan kekuasaan dalam mengejar apa yang di cita-citakan.
b. Ruang Lingkup Ilmu Politik
Ruang lingkup kajian ilmu politik terbagi atas empat bidang berikut :
1.                  Teori politik, yang meliputi politik, sejarah perkembangan dan ide-ide politik.
2.                  Lembaga-lembaga politik, meliputi undang-undang dasar, pemerintah pusat (nasional), pemerintah daerah/lokal. Fungsi ekonomi dan sosial dari pemerintah, dan perbandingan lembaga politik.
3.                  Partai-partai, golongan-golongan, dan pendapat umum, mencakup partai politik, golongan-golongan, asosiasi-asosiasi, partisipasi warga negara dalam pemerintahan administrasi dan pendapat umum.
4.                  Hubungan internasional, meliputi politik internasional, organisasi dunia, administrasi, dan hukum internasional.
Pada dasarnya ilmu politik mempelajari gejala-gejala yang teratur dalam kehidupan masyarakat dengan memusatkan perhatian pada perjuangan manusia mencari dan mempertahankan kekuasaan untuk mencapai tujuannya.

c.  Tujuan Mempelajari Ilmu Politik

1.                  Memberikan pemahaman secara integral terhadap politik dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya.
2.                  Memahami ilmu politik agar dapat mencapai kecerdasan politik.
3.                  Memberikan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman tentang politik, baik sebagai ilmu maupun proses kegiatan.
4.                  Memberikan pemahaman yang komperehensif agar dapat berfikir secara kritis, partisipatif, dan respontif terhadap persoalan politik.
5.                  Memiliki kepekaan sosial terhadap situasi dan kondisi yang dialami masyarakat yang disebabkan oleh perubahan kebijakan politik.
6.                  Memberikan solusi dan penyelasaian konflik yang dilandasi oleh Nilai-nilai kritis.
7.                  Mampu mengkritisi kebijakan publik yang diakibatkan oleh pengaruh proses politik.

2.4 Psikologi Sosial
a. Pengertian Psikologi
Psikologi Menurut arti kata, maka Psikologi sering diterjemahkan menjadi ilmu jiwa. Yakni dari kata psycho yang berarti : jiwa, roh. dan logos yang berarti ilmu. Sebenarnya definisi tersebut kurang tepat karena bertitik tolak dari pandangan dualisme manusia, yang menganggap bahwa manusia itu terdiri dari dua bagian jasmani dan rohani. Psikologi adalah ilmu yang ingin mempelajari manusia. Yaitu manusia sebagai suatu kesatuan yang utuh antara jasmani dan rohani, yakni Manusia sebagai Individu. Dengan singkat dapat kita katakan bahwa psikologi ialah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang dimaksud dengan tingkah laku di sini ialah segala kegiatan/tindakan/perbuatan manusia yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, yang disadari maupun yang tidak disadarinya termasuk di dalamnya yaitu cara berbicara, berjalan, berpikir, mengambil keputusan, cara melakukan sesuatu, cara bereaksi terhadap segala sesuatu yang datang dari luar diri, maupun dari dalam diri.    Psikologi sosial  adalah cabang ilmu psikologi  yang meneliti dampak atau pengaruh sosial terhadap perilaku manusia. Bidang ini sangat luas, mencakup berbagai bidang studi dan beberapa disiplin ilmu. Psikolgi sosial juga digunakan dalam berbagai disiplin dan industri banyak orang memanfaatkan prinsip-prinsip psikologi sosial bahkan tanpa menyadari hal itu ketika mereka mencoba untuk mengendalikan kelompok, pengaruh pendapat seseorang, atau menjelaskan mengapa seseorang berperilaku dengan cara tertentu.
Menurut para ahli Psikologi Sosial adalah cabang dari ilmu psikologi yang berupaya untuk memahami dan menjelaskan cara berpikir, berperasaan, dan berperilaku individu yang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain. Kehadiran orang lain itu dapat dirasakan secara langsung, diimajinasikan, atau diimplikasikan (Baron dan Byrne, 2004) .
Menurut Myers (2002), Psikologi Sosial adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari secara menyeluruh tentang hakikat dan sebab-sebab perilaku individu dalam lingkungan sosial.
Psikologi Sosial ini mulai dirintis pada tahun 1930 di Amerika Serikat, kemudian berkembang ke negara-negara lain di dunia. Jadi ilmu ini termasuk masih baru, karena baru muncul pada abad modern. Psikologi Sosial berkaitan erat dengan Sosiologi.
Perbedaan dari keduanya terletak pada pokok bahasannya. Psikologi Sosial membahas tentang manusia sebagai individu yang menjadi anggota masyarakat. Sedangkan Sosiologi konteksnya lebih luas, yaitu menyangkut tentang kelompok manusia sebagai satu kesatuan.


b.  Tujuan Mempelajari Psikologi Sosial

Tujuan pembelajaran Psikologi Sosial bertumpu pada tujuan yang lebih tinggi. Secara hirarki, tujuan pendidikan Pendidikan Nasional pada tataran operasional dijabarkan dalam tujuan institusional tiap jenis dan jenjang pendidikan . Selanjutkan pencapaian tujuan institusional ini, secara praktis dijabarkan dalam tujuan kurikuler atau tujuan mata pelajaran. Akhirnya tujuan kurikuler ini , secara praktis operasional dijabarkan dalam tujuan intruksional atau tujuan pembelajaran. 

Tujuan kurikuler psikologi sosial yang harus dicapai sekurang-kurangnya meliputi lima tujuan berikut :
1.        Membekali peserta didik dengan pengetahuan psikologi sosial sehingga tidak terpengaruh, tersugesti, atau terpengaruh oleh situasi sosial yang tidak selamanya bernilai baik.
2.        Membekali peserta didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisa dan menyusun alternative pemecahan masalah-masalah sosial secara tepat dan sistematis mengenai proses kejiwaan yang berhubungan dengan kehidupan bersama.
3.        Membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat sehingga memudahkan dalam melakukan pendekatan untuk mewujudkan perubahan dan pengarahan kepada tujuan sebaik-baiknya.
4.        Membekali peserta didik dengan kesadaran terhadap lingkungan sosial sehingga mampu merubah sifat dan sikap sosialnya.
5.        Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan psikologi sosial sesuai dengan perkembangan kehidupan, perkembangan masyarakat, perkembangan ilmu, dan perkembangan teknologi.

Kelima tujuan di atas , menjadi tanggung jawab yang harus dicapai dalam pelaksanaan kurikulum psikologi sosial di berbagai lembaga pendidikan . tentu dengan keluasan, kedalaman dan bobot yang sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan yang dilaksanakan.


 BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ilmu sosial adalah pengetahuan yang mempelajari tentang masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang terjadi pada masyarakat Indonesia, dengan menggunakan teori-teori (tujuan, ruang lingkup) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu, lapangan sosial, seperti geografi, sosiologi, antropologi, ilmu politik, psikologi sosial.
antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang kita kenal di Eropa.
Sosiologi adalah sebagai ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses-proses sosial, dan perubahan-perubahan sosial yang terjadi di masyarakat.
Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala yang teratur dalam kehidupan masyarakat dengan pemusatan perhatian pada perjuangan manusia mencari atau mempertahankan kekuasaan guna mencapai apa yang diinginkan (The Lianf Gie, 1991).
Sosial adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari secara menyeluruh tentang hakikat dan sebab-sebab perilaku individu dalam lingkungan sosial.

DAFTAR PUSTAKA

Ridho Kholis. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.Jakarta: Prenada Media
Soekanto Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta: Grafindo
Wartono Tarsisius. 2006. Antropologi.Jakarta :Ghalia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar