Senin, 26 Oktober 2015

Penerapan Macam-Macam Strategi Pembelajaran IPS MI

Penerapan Macam-Macam Strategi Pembelajaran IPS MI

Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pembelajaran IPS MI


Dosen Pembimbing          :

Hj. Sufinatin Aisida, M.Pd.I


http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSRk62mjbIzADIQFbJX4uW6Ixl5BykKNPWwWHeL7gwyhhgwKaEhkQ
 
















Disusun Oleh       :

1.     Tanzil Ainul Ibadi                             (2013052600)
2.     Hisbi Hamdan                          (2013052600)
3.     Siti Mufarrohah                       (201305260038)
4.     Fitri Ika Andriyani                            (201305260049)




FAKULTAS AGAMA ISLAM
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
UNIVERSITAS SUNAN GIRI
SURABAYA
TAHUN 2015-2016





KATA PENGANTAR


Dengan menyebut asma Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Alhamdulillah berkat rahmat, taufiq, hidayah, serta inayahnya kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul Penerapan Macam-Macam Strategi Pembelajaran IPS MI”.  Sholawat serta salam semoga tetap tercurah abadikan kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW, karena dengan perjuangan beliau kita bisa merasakan indahnya dunia.
Kepada pembaca yang budiman, jika terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam makalah ini, kami pribadi meminta maaf , karena kami masih dalam tahap belajar, tak lupa kami mengucapkan terimahkasih kepada semua pembacan islam serta agama paling di ridhoi oleh Allah SWT.
Selanjutnya, kritik serta saran dari pembaca sangat kami harapkan.





Sidoarjo, 26 Oktober 2014




Penulis












DAFTAR ISI





COVER....................................................................................................................            i
KATA PENGANTAR............................................................................................           ii
DAFTAR ISI............................................................................................................          iii
BAB I             PENDAHULUAN...........................................................................           1
                        ........................................................................................................... 1.1 Latar Belakang                  1
                        1.2 Rumusam Masalah.......................................................................           2
                        1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................           2

BAB II            PEMBAHASAN..............................................................................           3

                        2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak..........           3
                        2.2 Sumber Dalil-Dalil Pembentukan Akhlak....................................           9
                       
BAB III          PENUTUP........................................................................................         13

                        3.1 Simpulan......................................................................................         13
                       

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................         14


BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Secara umum strategi mempunyai pengertian sebagai suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola umum kegiatan guru dan peserta didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Strategi merupakan pola umum rentetan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Dikatakan pola umum, sebab suatu strategi pada hakikatnya belum mengarah kepaa hal yang bersifat praktis karena suatu strategi masih berupa rencana atau gambaran menyeluruh.
Ilmu pengetahuan sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial. Kurikulum pendidikan IPS tahun 1994 sebagaimana yang dikatakan oeh Hamid Hasan, merupakan fungsi dari disiplin ilmu. Martoella mengatakan bahwa pembelajaran pendidikan IPS lebih menekankan pada aspek pendidikan dari pada transfer konsep, karena dalam pembelajaran pendidikan IPS mahasiswa diharapkan memperoleh pemahaman terhadap sejumlah konsep dan mengembangkan serta melatih niai, sikap, moral, dan keterampilannya berdasarkan konsep yang telah dimilikinya. Dengan demikian, pembelajaran pendidikan IPS harus diformulasikan pada aspek pendidikan.
Dalam Kurikulum 2013, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi yang dimiliki peserta didik agar mereka dapat memiliki kompetensi yang diharapkan melalui upaya menumbuhkan serta mengembangkan sikap / attitude, pengetahuan / knowledge, dan keterampilan / skill. Karena itu, dibutuhkan suatu pendekatan, strategi, dan juga metode pembelajaran untuk mengoptimalkan proses dan hasil pembelajarannya. Berikut ini, akan dipaparkan strategi yang kiranya sesuai digunakan guru dalam pembelajaran IPS di Madrasah Ibtidaiyah.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
1)      Apa pengertian strategi pembelajaran ?
2)      Apa macam-macam strategi pembelajaran IPS MI ?
3)      Bagaimana penerapan macam-macam strategi pembelajaran IPS MI ?

1.3  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah  ini adalah sebagai berikut :
1)    Untuk mengetahui pengertian strategi pembelajaran.
2)   Untuk mengetahui macam-macam strategi pembelajaran IPS MI.
3)   Untuk mengetahui penerapan macam-macam strategi pembelajaran IPS MI.









BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran
Secara umum strategi mempunyai pengertian sebagai suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola umum kegiatan guru dan peserta didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Strategi merupakan pola umum rentetan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Dikatakan pola umum, sebab suatu strategi pada hakikatnya belum mengarah kepada hal yang bersifat praktis karena suatu strategi masih berupa rencana atau gambaran menyeluruh.
Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia meliter dan diartikan sebagai cara penggunaan suatu peperangan. Seseorang yang berperang dalam mengatur strategi, untuk memenangkan peperangan sebelum melakukan suatu tindakan, ia akan menimbang bagaimana kekuatan pasukan-pasukan  yang dimilikinya baik dilihat dari kuantitas maupun kualitasnya.
Dari ilustrasi tersebut dapat disimpulkan, strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertantu.
Dibawah ini akan diuraikan beberapa definisi tentang strategi pembelajaran menurut para ahli:
a.    Kemp (1995)
Menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien.

b.    Kozma dalam Gafur (1989)
Secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.
c.    Gerlach dan Ely (1980)
Menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa strategi pembelajaran dimaksud meliputi sifat, lingkup dan urutan .kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa:
a.    Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran.
b.    Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya arah dari semua keputusan dan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan.
2.2 Macam-Macam Strategi Pembelajaran IPS MI
Terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS MI, yaitu:
1. Strategi Urutan Penyampaian Suksesif
Jika guru harus menyampaikan materi pembelajaran lebih dari satu, maka menurut strategi urutan penyampaian suksesif, sebuah materi satu demi satu disajikan secara mendalam kemudian secara berututan menyajikan materiberikutnya secara mendalam pula. Contoh yang sama, misalnya guru akan mengajarkan materi nasionalisme. Pertama-tama guru menyajikan pengertian nasionalisme, setelah pengertian disajikan secara mendalam, baru kemudian menyajikan contoh-contoh perilaku yang bersifat nasionalisme.
2. Strategi Penyampaian Fakta
Jika guru harus menyajikan materi pembelajaran termasuk jenis fakta, strategi yang tepat untuk mengajarkan materi tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, sajikan materi fakta dengan lisan, tulisan atau gambar. Kemudian berikan bantuan kepada siswa untk menghafal. Bantuan diberikan dalam bentuk penyampaian secara bermakna, menggunakan jembatan ingatan, jembatan keledai, dan asosiasi berpasangan.
3. Strategi Penyampaian Konsep
Materi pembelajaran jenis konsep adalah materi berupa definisi, atau pengertian. Tujuan mempelajari konsep adalah agar siswa paham dapat menunjukkan cirri-ciri, unsure, membedakan, membandingkan, dan sebagainya. Langkah-langkah mengajarkan konsep:
a.       Menyajikan konsep
b.      Pemberian bantuan
c.       Pemberian latihan
d.      Pemberian umpan balik
e.       Pemberian tes
4.  Strategi Penyampaian Materi Pembelajaran Prinsip
Langkah mengajarkan atau menyampaikan materi pembelajaran jenis prinsip adalah: (a) sajikan prinsip oleh siswa hasil penelusuran di perpustakaan lewat penugasan, (b) berikan bantuan berupacontoh penerapan prinsip dalam kehidupan sehari-hari, (c) berikan soal-soal latihan, (d) berikan umpan balik, dan (e) berikan tes atau penilaian praktek.


5. Strategi penyampaian prosedur
Tujuan mempelajari prosedur adalah agar siswa dapat melakukan atau mempraktikkan prosedur tersebut, bukan sekedar paham atau hafal. Termasuk materi pembelajaran jenis prosedur adalah langkah-langkah mengerjakan suatu tugas secara urut.
Langkah-langkah mengerjakan prosedur meliputi:
a)      Menyajikan prosedur
b)      Pemberian bantuan dengan jalan mendemonstrasikan bagaimana cara melaksanakan prosedur.
c)      Memberikan latihan (praktik)
d)     Memberikan umpan balik
e)      Memberikan tes.
6. Strategi Mengajarkan/Menyampaikan Materi Aspek Sikap (Afektif)
Termasuk materi pembelajaran aspek sikap (afektif) adalah pemebrian respon, penerimaan suatu nilai, internalisasi, dan penilaian.
7. Strategi pembelajaran inkuiri
Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic,yang berasal dari bahasa Yunani yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan. Strategi pembelajaran inkuiri menekankan pada proses mencari dan menemukan. Materi tidak diberikan secara langsung. Peran peserta didik dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan  guru berperan sebagai  fasilitator dan pembimbing peserta untuk belajar.
8. Strategi pembelajaran ekspositori
Merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok peserta didik dengan maksud agar peserta didik dapat menguasai materi secara opotimal. Dalam strategi ini materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru. Peserta didik tidak dituntut untuk menemukan materi itu. Materi pelajaran seakan-akan sudah jadi. Karena strategi ekspositori lebih menekankan pada proses bertutur, maka sering juga disebut strategi “chalk and talk”.
Sedangkan Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran, yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Intruction) merupakan strategi pembelajaran yang kadar berpusat pada gurunya paling tinggi, dan paling sering digunakan. Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang disebut intructional effect. Strategi pembelajaran tidak langsung (Indirect Intruction) merupakan proses pembelajaran yang berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Dalam hal ini, peran guru beralih dari penceramah menjadi fasilitator, pendukung, dan sumber personal (resorce person).
Dari dua strategi terbut, terdapat strategi-strategi lain yang menginduk di dalamnya dan relevan digunakan dalam pembelajaran IPS di MI sesuai dengan jenis materi yang akan diajarkan, yaitu:
1.         Everyone is a teacher here (setiap peserta didik adalah guru)
2.         Active debate (debat aktif) di antara siswa
3.         Index card match (mencari pasangan kartu tanya jawab)
4.         Role play (bermain peran) di bawah bimbingan guru
5.         Jigsaw learning (belajar melalui tukar delegasi antarkelompok)
6.         Reading guide (membaca terarah)
7.         The power of two & four (menggabungkan dua atau empat kekuatan)
8.         Card short (menyortir kartu)
9.         Gallery walk (pameran berjalan)

2.3 Penerapan Macam-Macam Strategi Pembelajaran IPS MI
Dari batasan di atas, dapat digambarkan bahwa ada empat pokok masalah yang sangat penting yang dapat dan harus dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan strategi belajar mengajar agar dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan.

Pertama, dapat dilihat bahwa apa yang dijadikan sebagai sasaran dari kegiatan belajar mengajar. Sasaran yang dituju harus jelas dan terarah, oleh karena itu maka tujuan dari pengajaran yang dirumuskan harus jelas dan konkret, sehingga mudah dipahami oleh anak didik.

Tujuan adalah seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh peserta didik setelah diselenggarakannya kegiatan pendidikan. Seluruh kegiatan pendidikan, yaitu bimbingan, pengajaran dan atau latihan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.

Kedua, memilih cara pendekatan belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif untuk mencapai sasaran. Dan disini dapat dilihat bahwa bagaimana cara seorang guru memandang suatu persoalan, konsep, pengertian dan teori apa yang harus digunakan oleh seorang guru dalam memecahkan masalah suatu kasus, akan mempengaruhi hasilnya.

IPS merupakan ilmu yang berangkat dari fenomena keseharian, dan tidak bisa dilepaskan dari dinamika perkembangan masyarakat yang senantiasa berubah, dinamika dan perubahan tersebut memiliki kekhasan sesuai dengan lingkungan masyarakat berada. Oleh karenanya, pembelajaran IPS bagi anak menjadi keniscayaan untuk selalu dihubungkan dengan konteksnya, sehingga apa yang diperoleh anak tidak hanya berada dalam wilayah kognisi, melainkan sampai kepada tataran dunia nyata yang ia jalani sehari-hari. Apa yang ia dapatkan di sekolah merupakan apa yang ia jalani dan butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika tidak demikian, maka apa yang diperolehnya di sekolah hanya akan menjadi barang kadaluarsa yang tidak bernilai guna.

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran IPS terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).

Ketiga, memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif. Metode dan teknik penyajian untuk memotivasi anak didik agar mampu menerapkan pengetahuan dan pengalaman untuk memecahkan masalah.

Metode merupakan cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum. Metode dilaksanakan melalui prosedur tertentu. Dewasa ini, keaktifan siswa belajar mendapat tekanan utama dibandingkan dengan keaktifan guru, guru lebih berperan sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siswa. Karena itu, istilah metode yang digunakan lebih menekankan pada kegiatan guru diganti dengan istilah strategi pembelajaran yang menekankan pada kegiatan siswa.

Beberapa metode pengajaran yang dikenal secara umum menekankan keaktifan siswa, antara lain sebagai berikut:
a. Metode situasional dan kondisional dalam pembelajaran.
b. Metode kebermaknaan, yaitu menjadikan anak bergairah belajar dengan menyadarkan bahwa pengetahuan itu bermakna dalam hidupnya.
c. Metode dialog, melahirkan sikap saling terbuka antara guru dan murid.
d. Metode pemberian contoh keteladanan yang baik, yang akan mempengaruhi tingkah laku dan sikap mental anak didik.
d. Metode pemberian contoh keteladanan yang baik, yang akan mempengaruhi tingkah laku dan sikap mental anak didik.
e. Metode diskusi, memantapkan pengertian dan sikap anak terhadap suatu masalah.
f. Metode induktif dan deduktif.

Keempat, menerapkan norma-norma atau kriteria keberhasilan sehingga guru mempunyai pegangan yang dapat dijadikan sebagai ukuran untuk menilai sampai sejauh mana keberhasilan tugas-tugas yang telah dilakukannya. Sehingga suatu program baru bisa diketahui keberhasilannya setelah dilakukan evaluasi. Sistem penilaian dalam kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu strategi yang tidak bisa dipisahkan dengan strategi dasar yang lain.

Evaluasi terdiri atas evaluasi pembelajaran dan evaluasi hasil belajar. Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai pembelajaran yang telah ditetapkan.

Adapun evaluasi pembelajaran adalah evaluasi terhadap proses belajar mengajar. Secara sistematik, evaluasi pembelajaran diarahkan pada komponen sistem pembelajaran yang meliputi:
a. komponen input, yaitu perilaku awal (entry behavior) siswa,
b. komponen input instrumental, yaitu kemampuan profesional guru/tenaga kependidikan,
c. komponen kurikulum (program studi, metode, dan media),
d. komponen administratif (alat, waktu, dan dana);
e. komponen proses, yaitu prosedur pelaksanaan pembelajaran; dan
f. komponen output, yaitu hasil pembelajaran yang menandai ketercapaian tujuan pembelajaran.

D. Simpulan
Setelah pembahasan diatas, dapat pemakalah tarik beberapa simpulan terkait strategi pembelajaran IPS disekolah, yakni:
1. strategi pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan (rangkaian kegiatan) yang termasuk juga penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Dalam strategi pembelajaran ada empat pokok masalah yang sangat penting yang dapat dan harus dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar agar dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan, yakni:
a. Tujuan/sasaran pembelajaran yang hendak dicapai
b. memilih cara pendekatan belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif untuk mencapai sasaran.
c. memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif.
d. Evaluasi

E. Daftar Pustaka
- Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Rosda
- Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.



BAB III
PENUTUP


3.1 Simpulan
Secara umum strategi mempunyai pengertian sebagai suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola umum kegiatan guru dan peserta didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Metode pembelajaran merupakan bagian system yang tidak terlepas dari komponen-komponen lain lalu berinteraksi di dalamnya. Para guru idealnya sudah menguasai dan mampu mengembangkan metode-metode pembelajaran, namun metode pembelajaran yang dipilih guru terkadang tidak berdasarkan perkembangan kognitif peserta didik (Hameru, 2007:108).
Media pembelajaran secara umum adalah segala alat pengajaran yang digunakan untuk untuk membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang tersedia di sekitar lingkungan belajar yang berfungsi untuk membantu optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak hanya dari hasil belajar saja, namun juga dilihat dari proses pembelajaran yang berupa interaksi siswa dengan berbagai sumber belajar yang dapat memberikan rangsangan untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajari.
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer), seperti: biaya, ketepatgunaan, keadaan peserta didik,  ketersediaan, dan mutu teknis.





DAFTAR PUSTAKA


Azhar Arsad. Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.
Harjanto.Perencanaan Pengajaran, Bandung: Sinar Baru, 1997.
Jamah Bahri. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka, 2006.
Sudjana Nanna. Teknologi Pengajaran, Bandung: Sinar Baru, 2007.
- Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Rosda
- Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar