Selasa, 14 Juni 2016

Ketika Cinta Berlabuh

Sebuah bangunan mulai terlihat berdiri kokoh di ujung sana. Bercat coklat senada dengan kombinasi warna putih tulang yang membuat bangunan tampak semakin indah dan megah. Bunga mawar beterbaran menghiasi pekarangan, kicauan burung sayup-sayup terdengar apik. Selain itu terlihat pohon cemara yang berbaris bak pasukan perang yang berjalan. Menambah apik suasa ketika memandang. Dedaunan kering mulai bergoyang kesana kemari mengikuti usapan sapu lidi yang digoyangkan bapak bapak berbaju putih yang sedang asyik menyapu. Canda tawa terlihat nyata di depan mata. Terlihat sastriwati sedang asyik belajar di depan kamar, bermain, bergurau dengan temannya. Tiada rasa sedih di dalam diri mereka. Sangat berbeda dengan hatiku saat ini. Tanpa aku sadari aku mulai menggerakkan kakiku selangkah demi selangkah. Kini ku berada di sebuah Ruang tunggu Santri putri PP Al-Lathifiyyah. Tiba-tiba terlihat seorang perempuan yang sedang mendekati ibuku.
 “Assalamualaikum” Ada yang bisa saya bantu ibu? “
“Ini saya akan daftarkan anak saya” kata ibu sambil menyodorkan persyaratan pendaftaran.
“ohh iya bu. Perkenalkan nama saya Zahra. Saya ketua pondok disini. Kalau sewaktu-waktu ibu ada perlu boleh hubungi saya aja bu.” Lanjut Zahra”
Akhirnya syarat-syarat pendaftar pun selesai. Detik-detik yang sangat mendebarkan kini semakin menjadi-jadi. Aku takut harus tinggal di pondok. Belum ada yang aku kenal. Banyak orang yang berkata bahwa pondok diibaratkan layaknya penjara suci. Dikurung dengan banyak kegiatan yang memberatkan santrinya”. Aku nggak siap ibu” batin Naura”.
“Namaku Naura Hasna Asfi. Aku berumur 16 th. Aku dilahirkan dari keluarga yang berkecukupan tapi semua tak seperti sediakala ketika ayah pergi meninggalkan aku, adik dan ibuku. Aku sedih ketika aku ingat ayah meninggal karena sakit yang dideritanya selama setahun belakangan ini. Aku dan ibu berjuang mati-matian untuk kesembuhan ayah berjualan kue keliling desa. Namun Allah berkehendak lain ayah pergi meninggalkan aku. Kini aku harus berjuang di pondok menempa ilmu. Seharusnya aku harus bersyukur karena masih ada kerabat ibu yang mau membiayai aku melanjutkan sekolah. Membantu keuangan ibu untuk makan dan sekolah adik“.
“Mari bu saya tunjukkan kamar untuk anak ibu !! “pinta Zahra membuyarkan lamunan Naura”
“Oh iya bu, karena Naura mulai masuk MA/ SMA jadi di wajibkan di lantai 2 karena lantai 1 untuk santri yang masih MTS/SMP. Peraturan seperti itu gunanya untuk membedakan santri MA/MTS agar cara pemikiran, pergaulannya sesuai dengan umurnya” Lanjut Zahra”.
“iya mbak Zahra” kata ibu sambil meraih tangan Naura yang masih enggan beranjak dari tempat duduknya.
Setapak demi setapak aku lalui, terlihat sekumpulan kamar berjajar rapi. Terlihat bersih dan nyaman. Sekelumit senyuman bermekaran di setiap ku berjalan di area kamar-kamar pondok. Dan tak jarang ada yang memanggil aku kak Naura. Tau dari mana ya mereka?” batin Naura dengan nada terheran-heran. Mereka terlihat ramah, ada juga yang melihat ibu dan bersalaman mencium tangan ibu. SANGAT SANTUN ,,,
“Ini dia kamarnya Naura” kata kak Zahra sambil menunjuk kamar tertuliskan “As-sa’adah 3”. “Teman-teman kalian punya teman baru yang akan bergabung di kamar kalian”. Mereka juga santri baru Naura kebetulan mereka sudah daftar kemarin sore”. “Lanjut Kak Zahra”
“Namanya siapa ? “perkenalkan aku Dara, Gadis, dan yang terakhir aku Jihan. Salam kenal ya “nada serembak dari Dara, Gadis, dan Jihan”
“Namaku zahra “sambil mengulurkan tangan”
“Iya sudah ibu lega sekarang udah daftarkan kamu nak. Sekarang ibu pulang dulu ya. Kalau ada waktu ibu besuk Naura lagi” ujar ibu membuyarkan acara perkenalanku saat itu”
“Iya bu. Doakan Naura ya bu !! aku akan turuti semua kemauan ibu yang terpenting ibu bisa tenang. “sambil berkaca-kaca”
“Ya sudah ibu pamit dulu”
“Iya bu hati-hati “ Naura sambil mencium tangan ibu “
Tiga hari pun berjalan dengan cepat. Akhirnya aku bisa menerima keadaanku harus tinggal di penjara suci ini. Aku disini tinggal sekamar dengan tiga temanku. Terkesan sepi ya kamarku ??? Tidak.. tidak ..
Meskipun hanya tinggal berempat suasana kamarku sangat nyaman. Aku punya teman yang sangat baik hati. Namun mereka memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Aku perkenalkan teman-temanku dulu sebut saja dia adalah Dara, Gadis, dan Jihan . DARA .. Dara darena adalah gadis yang lembut hatinya saking lembutnya ketika dia melihat adegan yang mengharukan pasti air matanya mengucur laksana air terjun yang menggerojok keluar dari atas tebing. Hahahh berlebihan ya aku ? Saking hebatnya dia pernah menjadi wakil siswa yang mengikuti kejuaraan lomba nangis di sekolahannya dulu. Alhamdulillah dia menduduki nilai teratas. Hahahha..just kidd J J . GADIS.. Gadis Kirana Seta dia adalah gadis yang lugu, polos kadang-kadang bikin suasana kamar semakin ramai ketika dengar Gadis berbicara medok dengan bahasa Indonesianya yang masih amburadul. Selanjutnya yang terakhir ...INI DIA JIHAN.. Jihan Mutiara Jaya adalah gadis yang imut bertubuh kecil namun alangkah kagetnya ketika dia berbicara bak petir yang menyambar-nyambar. Berbanding terbalik dengan tubuhnya yang kecil. kalian nggak percaya?? Beneran deh aku nggak bohong !!! J
 “Ngelamun aja “ ngelamunin siapa sih?” aku ya ???? “ledek Jihan”
“ye .. nggak lah ngapain ???? kayak orang kurang kerjaan aja”celoteh Naura sambil pergi meninggalkan jihan yang senyum-senyum nggak jelas.
Ye malah ninggalin aku sendirian .. Naura Naura .. !!!! “teriak Jihan”
Perhatian-perhatian !! Panggilan di tujukan kepada para santri baru harap berkumpul di aula PP Al-Lathifiyyah guna membahas acara OSBA. “bisik-bisik terdengar suara dari ruang pengurus pondok”
OSBA,,???? Belum pernah dengar ya ? OSBA adalah Orientasi Santri Baru. Lebih jelasnya itu sama saja seperti MOS atau OSPEK yang di selenggarakan untuk mempererat tali persatuan antar teman, memperkenalkan tempat, situasi guna adaptasi santri dengan tempat yang baru. “samar-samar terlihat Dara dan Gadis berbondong-bondong membawa sekantung kresek terong dan cabe merah. “buat apa Dara, Gadis, kalian bawa terong sama cabe merah ?”tanya Naura “
“Aku juga nggak tau. Tadi aku di suruh bawa ini sama kak Zahra katanya sih buat acara OSBA kita”. Ayo ke aula yuk !! “ajak Dara dengan meraih tangan ketiga sahabatnya (Naura, Jihan, Gadis)”.

“Aula PP Lathifiyyah “ Tertulis di sebuah plang”
Sampai juga .. Lelah menaiki anak tangga yang sangat banyak “sambil mengelap kringat yang mengucur di dahi”. Seandainya ada eskalator pasti enak nggak bakalan capek” gerutu Jihan” . hahaha.. Sampai rambut kamu keriting nggak bakalan ini tangga berubah jadi eskalator “ ledek Naura sambil senyum mengejek”
Aula tampak ramai sesak dengan para santri baru yang menunggu acara pembahasan tentang OSBA. Semua terlihat asyik dengan kegiatannya. Ada yang duduk bersila sambil bergurau, ada yang sedang asyik mengobrol dengan teman yang ada di sebelahnya. Dan ada juga yang berdiam diri menundukkan kepala. Terlihat matanya sembab bengkak bagaikan tergigit semut merah. Sudah jelas sekali pasti ia masih belum siap tinggal di sini. Rasa aneh mulai menyelimuti Naura, Dara, Gadis dan Jihan. Tampak segerombolan mata mulai melihat ke arah kita. Apa ada yang salah denganku???”batin Jihan dengan menoleh ke arah Naura, Gadis dan Dara. SEPERTI SELEBRITI SAJA .. seandainya itu terjadi pasti enak” tiba-tiba terdengar suara dari arah belakang kita yang membuyarkan hayalan Jihan”.
“Sudah berkumpul semua teman-teman ?? “teriakan dari kak Zahra”
Yach ,, aku salah ternyata mereka melihat ke arah kita karena ada kak Zahra di belakang. “dengan nada bersedih”.
“Sudah kak ..”dengan nada antusias”
Assalamualaikum teman-teman semua...Perkenalkan nama kakak Zahrana Diva. Panggil saja Zahra. Kak Zahra disini selaku ketua pondok akan memberikan pengumuman untuk acara OSBA besok. Diharapkan teman-teman harus antusias mengikuti acara ini. Selanjutnya untuk perlengkapan OSBA biar kak Zea yang akan menjelaskan untuk teman-teman semua..
Hallo semua nama kakak Zea Revo. Kakak selaku sie acara akan menjelaskan ke teman-teman semua bahwasannya besok teman-teman harus mengikuti acara OSBA hingga acara selesai selama tiga hari. Sekarang coba di tulis perlengkapan yang akan di pakai.
CATATAN :
1.       Terong sebagai ekor
2.       Cabe merah besar, mie goreng sebagai kalung
3.       Bakul nasi untuk topi di lengkapi dengan karet yang di bentuk rantai 20 karet bagian kanan kiri
4.       Soffel anti nyamuk sebagai bet di taruh di sisi kanan
5.       Harus tepat waktu , Jika perlengkapan tidak lengkap akan mendapat hukuman dari kakak-kakak yang bertugas
Mengerti semua teman-teman ?
“Mengerti kakak “
Untuk pertemuan kali ini. Kita akhiri. Perwakilan dari setiap kamar mengambil perlengkapan OSBA di kantor pengurus. Sekarang juga . Sekian dari kakak “lanjut kak Zea”.
 

“Brak.. Brak !!! “itulah suara gayung yang setiap pagi aku dengar ketika adzan subuh berkumandang. Geliat tubuh tak ingin beranjak, mata enggan membuka . Kini yang terjadi adalah suara gayung yang menjadi-jadi terdengar sehinggaku tak kuasa menolak ajakan gayung yang tak berdosa. “kebiasaan aku mulai ngelantur”
Brak.. Brak .. Brakk !!! Sholat-Sholat.. “kata kak Rina”
Kalian pasti belum kenal dengan kak Rina. Aku kenalkan terlebih dahulu ya . Banyak pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang. Langsung saja kak Rina adalah kakak-kakak yang bertugas sebagai sie Rohani. Kerjaannya adalah membangunkan santri-santri ketika azan subuh berkumandang untuk menjalankan kewajiban kita “SHOLAT SUBUH”. Kak Rina adalah kakak-kakak yang paling di benci dari pengurus yang lain karena tugasnya mencatat santri yang malas berjamaah dan santri yang tidak berjamaah akan di kenai hukuman berdiri di depan pondok putra sambil membaca Al-quran. Dan yang paling memalukan lagi harus membawa papan yang bertuliskan “SANTRI YANG TIDAK MELAKSANAKAN SHOLAT BERJAMAAH” semoga saja aku tidak kena hukuman amin.. pasti malu”batin Naura”
“Iya kak sudah bangun. “kata Naura sambil membukakan pintu kamar”
Gadis, Dara, Jihan ayo bangun yukk waktunya sholat subuh !!! “kata Naura sambil mengguncangkan badan temannya yang sedang tertidur pulas”
“Iya deh aku bangun”balas Dara sambil memicingkan mata”
“Dara tolong bangunin Gadis sama Jihan ya !!! kebiasaan kalau tidur kayak kerbau salah makan obat. Susah di bangunin “celoteh Naura sambil Pergi meninggalkan Dara yang sedang terkantuk-kantuk.

Suasana kamar as-sa’adah 3 sangatlah sunyi pagi itu, yang terlihat hanyalah Dara, Gadis, Naura, dan Jihan yang sedang asyik tidur laksana ikan pindang berjajar.
“Tiba-tiba sebuah sentuhan yang mengagetkanku . eh kamu Nia ? ngagetin aku aja ?”kata Dara”
“sekarang udah pukul 06:00 WIB. Bentar lagi udah mau mulai acara OSBA kita”.
“Oh iya aku lupa.. “sambil menabok dahi” .. NAURA... JIHAN.. GADIS .,,AYOO BANGUN... “sambil berteriak histeris” kalian nggak ingat kita mau OSBA ?
Tanpa sadar mereka berempat beranjak berganti baju, memasang atribut OSBA dengan tergesa-gesa.
Perhatian semua santri baru harap berkumpul di halaman !!! Terimakasih ..”terdengar informasi dari kantor pengurus”
Bantu aku Jihan “pinta Naura sambil mencari karet gelang yang hilang”
“Hilang satu bagaimana ini? “Udahlah Naura kan hilang satu lagian mereka nggak bakalan tau kalau karet gelang kamu hilang satu” kata Jihan menenangkan Naura”
“Ayo kita ke halaman !! “pinta Dara kepada Jihan, Naura, dan Gadis”
Mohon Perhatiannya teman-teman !! kakak akan membagi menjadi beberapa kelompok ..
Kelompok Bumi : Dara, Gadis, Jihan, Naura, Nia, Kila, Loli, dan Fina
Kelompok Mars : Jeni, kiki, cika, gina, julia, kinan, Kirana dan Cinta
Kelompok Jupiter, Saturnus, Pluto ----------- BLA BLA ,, harap berkumpul dengan kelompoknya dan berbaris dengan rapi.
Hari pertama OSBA yang mendebarkan. Bagaimana tidak? Sekarang yang berada di depanku adalah Ibu nyai Hj. Fatmala. Beliau adalah pengasuh pondok. Beliau sangat lembut terlihat dari nada bicaranya yang sangat indah ketika di dengar.
“Assalamualaikum Anak-anakku sekalian .. Selamat datang di PP Al-Lathifiyyah Alhamdulillah kalian berada di pondok pesantren. Kalian adalah orang yang beruntung dapat menempa ilmu di pondok pesantren.
Anak-anak.. siapa yang masih belum krasan tinggal di sini? Tanya bu nyai kepada para santri”
Yang belum krasan. Coba mulai dari sekarang ditata niatnya. Kalian adalah orang yang beruntung tanamkan di diri kalian. Agar anak-anak sekalian dapat krasan, senang, tinggal disini bersama teman-teman. Dapat menempa ilmu di sekolah umum dan sekolah DINIYAH di pondok. Jika orang tua kalian masih ada yang belum ridho kalian menempa ilmu disini. Coba anak-anak semua bilang ke orang tua kalian. Agar mengikhlaskan anaknya mondok. Semua juga untuk kebaikan kalian.
Anak-anakku sekalian dunia pondok adalah dunia yang sangat menyenangkan. Memang terasa berat di awal lama kelamaan anak-anak akan terbiasa dan krasan... kalian dapat mengenal teman dari berbagai daerah, dapat mendapatkan ilmu yang berlimpah. Namun itu semua harus didasari dengan doa dan ikhlas anak-anakku... “kata bu nyai mengakhiri sambutannya”
“Kamu udah krasan tinggal disini tidak ?”kata Naura”
“Sudah kok. Aku akan coba seperti apa yang di katakan bu nyai.” Balas Jihan”
Aku juga udah krasan :-p wek.. “celoteh Dara dan gadis dengan kompak”
“malah ngeledek” “sahut Jihan”
Teman-teman ,,, kakaK-kakak akan mengajarkan yel-yel dan gerakan untuk kalian. Diharap di hafalkan. Besok kakak-kakak akan melihat penampilan kalian yang terbaik.” Kata kak Zahra sambil menyalakan musik”
“You know lathifis..
Lathifis two yang paling oke nomor satu .. jangan ragu terus maju hilangkan rasa sedihmu..”(alunan musik Justin)
Mari longgoh ngadek maneh mak terr .. mari ngadek longgor maneh..
Ayo semua bergembiralah bergoyanglah bersama imut jangan cemberut ikuti goyang imut..”menyanyikan yel-yel sambil mengoyangkan badan di depan para santri baru” “(alunan musik melly g.)
“Mari kita coba bersama-sama !!” pinta kak Zea dengan nada antusias”
Gerakan pun kian jelas dimata. Gelak tawa mulai bermunculan di setiap raut wajah para santri baru. “bagus kak” yel-yel sama gerakannya ?” kata salah satu dari peserta OSBA”.
“Teman-teman kalian harus hafal yel-yel dengan gerakannya yang telah di tunjukkan kakak-kakak tadi. Kalau tidak kalian akan dapat hukuman dari kakak. “teriak kak teti dengan ketus”.
“Sekarang kakak akan periksa atribut kalian!!!
“Jihan bagaimana ini pasti aku kena hukuman.. “ungkap Naura dengan cemas”
Beberapa menit pun berjalan dengan lamban. Aku takut ya Robb.. “batin Naura”
“Naura !!! Mana karet gelang kamu nggak lengkap? Pindah sebelah sana !! “pinta kak Teti dengan nada keras”
“Iya kak “sambil meninggalkan kak Teti yang sedang memeriksa atribut santri yang lain”
“Bagi santri yang merasa lengkap atributnya .. silakan beristirahat kembali ke kamar masing-masing” kata kak Zahra”
“Dan bagi santri yang tidak lengkap atributnya harap mengambil kupon hukuman ..”
“Hukuman saja pakai kupon .. kayak undian agustusan aja hahaha bikin aku ketawa aja” celoteh Naura dengan membuka kupon yang ia dapat”
“Tertulis meminta tanda tangan keluarga ndalem dan berdiri di halaman selama ¼ jam”
hah ??? keluarga dalem ?
kak aku nggak berani”kataku dengan wajah memelas”
“KALAU KAMU NGGAK MINTA TANDA TANGAN ,, KAMU AKAN BERDIRI SELAMA SATU JAM” ...”
“MENGERTI kamu ... ???
“iya kak” sambil gemetar membayangkan masuk ke dalam ndalem yang penuh dengan keluarga bu nyai”. TAKUUU TTT  

“Assalamualaikum ... “ Kenapa tidak ada orang ? Bagaimana ini ?
Terlihat sepi.. Tiada tanda-tanda kehidupan orang disana...
Aku lelah berdiri menunggu “sambil mengipas-ngipaskan kartu tanda tangan yang ia bawa”
“Ada yang bisa saya bantu ?” Terdengar suara dari balik pintu kamar bercat ungu itu”
Bu nyai Fatmala ada tidak?  Ini saya mau minta tanda tangan “sambil menyodorkan kertas yang ia bawa. “
“Kebetulan Ibuk baru saja keluar” Iya sudah bilang saja ke pengurus . Saya yang tanda tangan ini”kata pria itu dengan menggoreskan tinta hitam di kertas putih itu”
“Siapa dia ya ? Sangat tampan, berbadan tegap, berkulit putih, berambut hitam. YA ROBBI.. Manusia yang sangat indah..  Kalau di lihat-lihat ia masih muda mungkin seumuran dengan ku. “ batin Naura sambil melihat wajah tampan pria yang berada dihadapannya”
“Hallo !!!”sambil melambaikan tangan di depan wajah Naura”  “Eh ohh ehh .. “ maaf maaf ”membuyarkan lamunanku saja sambil senyum-senyum dingin”
“Ini sudah” sambil menyodorkan kertas yang ia tanda tangani” Lain waktu jangan ulangi kesalahan itu lagi ya . Agar tidak kena hukuman lagi” pesan pria itu dengan lembut”
“Iya sudah silakan kembali” kenalkan saya” GUS ARGA”
“Tanpa berfikir panjang Naura berlari keluar karena senang mengetahui nama pria yang berada di depannya”
“CEWEK ANEH !!! aku belum selesai menyebutkan namaku udah main kabur aja”namaku Arghani Anantha Humayun Asfi” batin Arga sambil tersenyum simpul”
“Kalau aku ingat-ingat semenjak 2 th belakangan ini memang aku tidak pernah sedekat ini dengan cewek. Ibuk pernah bilang, kalau aku harus fokus mondok di pesantren Tambak Beras Jombang. Karena aku adalah putra terakhir yang akan meneruskan memimpin pondok peninggalan abah. Tetapi.. Dia lucu juga masih terlihat lugu. Badannya kecil, kulitnya putih, tampak ayu ketika mengenakan kerudung hitam yang ia pakai. Wajahnya tampak berseri-seri dengan gigi putih yang menghiasi senyumannya. Ahh sudahlah” nggak mungkin !!!

Akhirnya selesai juga hukumanku, berdiri selama ¼ jam dan memberikan tanda tangan keluarga ndalem kepada kak Teti. Cukup menguras energi. Tak apalah..”sambil menyeka dahi”
“Gus Arga”..!! “
“sambil senyum-senyum merangkul jendela yang tanpa sadar banyak mata memandang ke arah Naura yang sedang asyik melamun”
“Sayup-sayup terdengar suara memanggil namaku sambil tertawa lebar”  NAURA.. NAURA !!!
ngapain kalian ??? “tanya Naura dengan nada terheran-heran”
“nggak kenapa-napa kok” jawab Dara, Gadis, dan Jihan dengan serempak”
“ahhh .. ada apa? “rengek Naura denagn menggoyang-goyangkan badan Jihan dengan malu-malu”
Ada deh rahasia.. “ejek Dara”

Tiga hari pun berjalan dengan cepat. Ribuan hukuman yang diberikan kakak-kakak panitia sangat mengena di hati para santri baru. Kini aku resmi menjadi santri PP Al-Lathifiyyah. Peraturan yang tertulis di mading pun wajib di lakukan. Ohh TIDAK....
Selembar kertas kegiatan mulai aku baca sebaris demi sebaris.
Kegiatan Sehari-hari Pondok Pesantren Al-Lathifiyyah
03:00 Sholat malam
04:30 Sholat berjamaah
05:30 Ngaji weton
07:30 Sekolah umum
15:00 Sholat ashar berjamaah
16:00 Ngaji Al-quran
18:00 Jamaah magrib
19:00 Diniyah
21:00  Sholat berjamaah isya’
22:00 Kursus Bhs. Inggris/ Bhs. Arab
23:00 jam bebas
00:00 wajib bagi santri tidur
Alamak... banyak nian “keluh Naura “ sambil melihat jadwal kegiatan yang panjangnya bagaikan kereta berjalan di atas rel...
 

Suara keributan terdengar jelas di antero pondok. Terdengar para santri sedang bernyanyi-nyayi di depan kamar, ada yang bergurau berlari-lari layaknya anak SD yang sedang bermain kejar-kejaran. Dan tak jarang ada santri yang sedang main lompat tali di halaman. Kehidupanku sangat mengasyikan. Aku memiliki banyak teman dengan berbagai macam karakter dan datang dari berbagai daerah mulai dari sumatra sampai papua pun ada. Kalau ingat temanku putri yang berasal dari papua. Gila !!! Tidak seperti orang papua yang kebanyakan hitam pekat”kata orang-orang lo ya bukan kataku”. Dia berkulit sawo matang layaknya orang jawa lainnya.
“Kamu nggak keluar NAURA?”tanya Jihan”
“nggak han...”
“udahlah ngapain di pondok mumpung hari jumat. Kita keluar duluan aja sekamar mumpung belum ada anak-anak lain yang izin keluar”
Oh iya di pondokku setiap hari jumat boleh minta izin keluar loh. Tetapi di batasi setiap Ribath harus 4 santri yang izin keluar pondok.
Di pondokku ada empat Ribath. Ribath As-sa’adah, As-sakinah, An-nikmah dan Az-zakiyah. Jadi setiap ribath boleh minta izin keluar setiap hari jumat saja. Tetapi di batasi sampai jam 10:00 . kalau melebihi itu pasti akan kena hukuman menyapu aula sampai bersih.
“Iya sudah minta izin dua-dua dulu aja ya . Biar kita nggak ketahuan keluar berempat “kata Dara”
“OKE ... nanti aku nyusul kalian . Tunggu di warung Melati ya “pinta Naura kepada Jihan dan Gadis yang akan minta izin keluar duluan”

Kewajiban santri ketika keluar harus wajib mengenakan jas almamater berwarna pink, berkerudung putih dan memakai pin di ujung kerudung agar kerudung tidak melambai-lambai ketika tertiup angin. Kedisiplinan sangat ditekankan di pondok pesantren. Mulai dari busana sampai kegiatan sehari-hari harus di kerjakan dengan tepat waktu. Namun namanya peraturan gunanya untuk di langgar. Ehhh jangan ditiru ya !! itu perkataan dari santri yang malas dalam kegiatan” hehehe J
“Hust Hust..” terdengar suara dari atas balkon rumah bu nyai
“Siapa sih ?? “tanya Naura dalam hati”
“Hust.. HUST ...”
“GUS ARGAA ...” ihhh ngapain sih dia kayak orang kurang kerjaan aja” untung aja Dara nggak tau kalau ada gus Arga di atas balkon”
Kamu benar-benar cantik. Tampak anggun ketika berjalan, kerudung putih yang menghiasi tampak membuat kamu semakin ayu.. seandainya saja ...“sambil melamun” Siapakah dirimu ??
“Pertemuan singkat yang membuatku terpanah olehmu .”
.
“Abdurrahman bin Auf dan Ummu hakim merupakan sahabat Rasulullah SAW. Ketika itu Ummu hakim statusnya menjanda karena suaminya telah gugur dalam medan jihad fii sabilillah. Kemudian, Abdurrahman Ibn Auf datang kepadanya secara langsung untuk mengkhitbah sekaligus menikahinya.
Kejadian itu menunjukkan seorang laki-laki boleh meminang secara langsung calon istrinya tanpa didampingi oleh orangtua atau walinya dan Rasulullah SAW. Tidak menegur Abdurrahman, yang berarti persetujuan Rasulullah terhadap cara semisal ini.
Bagi lelaki atau wanita yang mampu dan siap menikah dan telah menghitbah lawan jenisnya untuk menikah, diperbolehkan baginya melihatnya sehingga timbul kecenderungan dalam dirinya untuk memantapkan niatnya menikah. Begitulah pengecualian islam terhadap siapa yang sudah mampu dan siap menikah, lalu sudah menghitbah, yang tidak diperkenankan bagi selain mereka.
“Lihatlah wanita tersebut sebab hal itu lebih patut untuk mengekalkan (memantapkan) cinta kasih antara kalian berdua” ( HR Al-Tirmidzi, Al-Nasa’i, dan Ibn Majah)
Dalil tadi secara nyata menunjukkan bahwa diperbolehkan bagi lelaki dan wanita yang sudah terikat dalam khitbah untuk saling melihat apa yang membuat mereka cenderung satu sama lain.
Hanya saja yang boleh dilihat disini bukanlah auratnya, tapi terbatas hanya bagian-bagian tubuh yang boleh dilihat pada wanita, yaitu terbatas pada wajah, dan telapak tangannya.
Perbuatan Jabir melihat wanita yang dilamarnya secara sembunyi-sembunyi juga menunjukkan bahwa melihat seorang yang telah dipinangnya hingga muncul padanya kecenderungan dan kemantapan hati itu boleh dilakukan dengan seizin atau tanpa izin wanita yang dilihat.
Bila setelah melihat tidak terdapat kemantapan hati, khitbah bisa saja dibatalkan dan tiada pihak yang dirugikan sama sekali.
Boleh saja untuk menolak saat dipinang bila yang meminang tidak disukai atau tidak memenuhi syarat yang diinginkan oleh yang dipinang. Semua itu sah-sah saja di dalam islam. Bila diterima khitbahnya, bisa disempurnakan khitbahnya dengan mendatangi walinya.
Seorang lelaki yang mampu dan siap menikah, lalu serius dengan niatnya, maka sudah seharusnya ia bukan hanya menghitbah wanita yang ia inginkan, tapi juga mendatangi wali wanita yang ia ingin nikahi.
“TIDAK DIKATAKAN SERIUS SEBUAH KHITBAH tanpa ada izin dari wali yang memiliki wanita tersebut “sekian dari Ustadz Zakki sambil menutup pelajaran “
“Penjelasannya panjang amat aku sampai ngantuk””keluh Gadis”
 tak terasa sudah pukul 21:00 WIB waktunya jamaah sholat isya’”lanjut Gadis”

Hallo.. How are you today?
“I am good. And You?
“I am very well . Thank you
Oke adik-adik. Perkenalkan nama saya Mr. Arif . Saya adalah guru kursus Bhs. Inggris kalian. Saya punya anak tiga dan beristri satu.
Belum dua ya adik-adik “kata Mr. Arif yang disambut ledekan dari para santri”
“Mr. Ariff ada ada saja” kata salah satu santri”
Pasti hari ini belum siap menerima pelajaran. Ya sudah Mr. Arif akan mengajarkan kalian bernyanyi (Ayu ting-ting- Alamat palsu) setelah itu kita mulai pelajaran “pinta Mr. Arif”
“Where do I ? Where do I ? Where do I?
Where do I looking for you honey
My beloved darling.... bla bla .... never come a long.
“sekarang nyanyi bersama-sama ya “ pinta Mr. Ariff dengan antusias”
Waktu menunjukkan pukul 23:00 WIB. Akhinya kegiatan kursus Bhs. Inggris yang menyenangkan berjalan dengan cepat. Mr. Ariff sangat menyenangkan ketika mengajar, Mempunyai banyak trik-trik sehingga santri yang mulai mengantuk dapat membuka mata dan dapat mengikuti pelajaran hingga selesai.

Satu bulan pun berjalan dengan cepat. Tiada rasa sesak ataupun lelah menjalani kehidupan pondok yang sangat padat. Semua menjadi semakin ringan ketika aku bisa berjuang melawan lelah dengan Dara, Gadis dan Jihan.
Srek.. Srek.. Srek !!!” Suara sikat menggoyangkan bulu-bulu halus diatas baju yang terkena noda”
Dara aku pinjam sikat cuci kamu?” pinta Jihan”
“Bentar aku masih gosok baju ku dulu .. oke”
Itulah kebiasaan anak pondok. Dalam situasi apapun pasti di kerjakan bersama-sama. Nyuci bersama, mandi bersama, makan bersama dan tak jarang juga berebut satu makanan untuk banyak orang . HAHHA .. terlihat rukun ya?
Sekarang yang terjadi adalah di dalam kamar cuci baju. Disana terdapat banyak santri yang sedang berlomba-lomba mencuci baju. Melempar-lempar sikat cuci, gayung untuk bergantian dengan teman-teman yang lain.
“Aduh kena kepalaku tauk sikatnya” “rengek Naura”
“Uhh MAAFF nggak sengaja” maaf ya “kata Nia dengan nada memelas”
Oh IYA kalian belum kenal Nia ya ? Nia adalah tetangga kamarku . Dia baik hati kadang-kadang ia main dikamarku dan memberiku makanan ketika dia mendapat kiriman makanan dari mamanya.
Mamanya selalu membawakan ia bandeng bakar, bandeng lumpur yang membuat aku menelan ludah sangking enaknya.
Maklum lah di pondok kan makanannya hanya tempe tahu, sambal dan sayur. Itupun mengantrinya panjang banget seperti antrian zakat. Hehhe
Yang bikin para santri antusias dalam mengantri adalah ketika hari senin dan kamis . Karena makanannya pasti enak. Karena dua hari itu adalah hari yang spesial. Para santri dapat makan ayam goreng, lele goreng, telur  yang sangat enak. “Berlebihan ya ?? kalian jangan heran kehidupan di pondok memang seperti itu.. “TERKESAN BIASA-BIASA AJA TAPII “SANGAT MENYENANGKAN”
“Panggilan-panggilan ditujukan kepada Naura Hasna Asfi Ribath As-sa’adah 3. Diharap kedatangannya di kantor pengurus sekarang juga”Terimaksih “Terdengar panggilan dari kantor Pengurus”
“Kamu di panggil tuh” kata Dara mengingatkan”
“Iya sudah aku kesana dulu ya “sambil ngeluyur pergi meninggalkan ketiga sahabatnya”
“Kantor pengurus PP Al-Lathifiyyah”
“Assalamualaikum.. saya Naura” Ada apa ya kak?” tanya naura”
“Itu dapat telphon” dari keluarga kamu”
“Hallo Assalamualaikum..”terdengar suara yang tak dikenal” Sudah kamu diam saja. Dengarkan perkataanku. Kamu tak perlu tau aku. Yang terpenting besok sebelum kamu berangkat sekolah ambil surat warna ungu di bawah pot dekat ruang tunggu. TUT.. tutt .. TUT... “ Sambil meletakkan ganggang telphon”
Siapa ya ?”batin Naura dalam hati”
“Sudah kak” Terimakasih
Sepanjang perjalanan menuju kamar. Semua jadi berubah. Kenapa hatiku berdegup kencang?”
Surat apa yang dia maksud? Surat cinta, atau surat apa? Sebelumnya aku memang belum pernah merasakan . apa arti mencintai ataupun di cintai.Karena semenjak kepergian ayah. Yang aku fikirkan adalah berusaha membuat ibu bahagia” batin Rina”

Entah rasa apa yang kini bergejolak di dalam raga ???
Kini hati berbalut Luka..
Derita tergores jelas di depan mata
Entah apa yang ku rasa ? ...
Jika ini yang dinamakan cinta ?
Dimanakah cinta akan berlabuh?
Ketika cinta datang tanpa terduga
Disaat itu pula aku mulai merasa
bahwa dia adalah anugrah yang terindah yang pernah ada
Namun Siapakah dia ?
yang terlintas hanya kekosongan di dalam jiwa ...
 

Hari ini.. aku sengaja bangun pagi untuk berangkat ke sekolah. Aku ingat kata-kata yang ia ucapkan padaku. “ambil surat sebelum berangkat sekolah”. Jika aku berangkat bersama dengan sahabatku pasti mereka akan curiga dan kepo-kepo tentang surat itu. Lagian aku juga belum tau siapa pengirim surat itu buat aku “batin Naura sambil mengorak-arik semua pot yang ada di dekat Ruang tunggu”
“Mana ya ?? nggak ada. Pasti ada yang mau ngerjain aku. “
Tiba-tiba mataku melihat ke arah pot yang paling besar di bandingkan yang lain. Itukan surat yang aku cari secarik kertas warna ungu”.
NAURA .. !!!! “teriakan Dara yang mengagetkan” Untung saja nggak ketahuan mereka “ lanjut Naura di dalam hati”
“Ngapain kamu di situ?” Ayoo berangkat bersama aja !! “pinta Dara” kan enak berangkat bersama dengan Jihan, Gadis, aku dan kamu”
“NAURA !!! malah bengong “
“nggak-nggak ayo berangkat”
Kini yang menyelimuti fikiranku adalah isi surat yang aku temukan di atas pot. Aku ingin membacanya. Tapi aku takut yang lainnya tau.”
 

“Amplop surat berwarna ungu kini aku putar putar layaknya hatiku yang kini berputar-putar karena takut, tegang dll. Semua berasa campur aduk.
 “ Bismillah “membuka sambil menenangkan hati”
Aku memang tak pernah tau siapakah dirimu.. yang aku tau kamu adalah gadis yang tanpa sadar masuk ke dalam fikiranku. Meracuniku hingga aku memberanikan diri menelphonmu untuk memberitahumu mengambil surat yang aku tulis untukmu. “Perkenalkan Nama ku Arghani Anantha Humayyun Asfi. Aku berumur 20 th. Aku adalah putra dari ibu nyai Fatmala. Biasanya orang-orang memanggilku gus Arga. Kamu ingatkan saat kamu meminta tanda tangan ke ndalem. Itulah aku Arga. ..Maafkan aku jika aku diam-diam melihatmu dari kejauhan. Entah apa yang merasukiku sehingga aku melakukan hal bodoh seperti itu. Naura izinkan aku memanggilmu dengan sebutan adik..
Dik .. sejak pertemuan kita yang singkat itu. Aku mulai menyukaimu. Aku minta maaf kepadamu .. Ku mohon maaf kan aku.. Jika kamu mau menerima tunggulah kedatanganku . aku akan mengirimkan surat untukmu untuk mengungkapkan rasa rinduku padamu.
Dik.. aku mau pamit .. aku akan pergi melanjutkan studiku selama 3 th. Ini bukan kemauanku . Ini adalah kemauan ibuku.
Tunggulah aku dikk ... aku akan datang menemuimu setelah studiku selesai.
“Gus Arga yang mengirimkan surat ini untukku ?”
“Jika memang dia adalah jodohku aku akan sabar menunggu. Jika bukan tunjukan kekuasaanmu ya Allah “batin Naura dengan menengadah tangan”
 

“Tujuh hari berlalu.. Aku tak memikirkan gus Arga sama sekali. Karena aku merasa ia akan tetap menyukaiku meski ia jauh dariku. Namun yang membuatku khawatir kini karena temanku Gadis sakit.
Ia sakit Maggh karena ia sulit sekali untuk makan sedangkan aktifitas di pondok sangat padat.
“Assalamualaikum.. Ini buburnya” kata kak Zea sambil menyodorkan ke Naura”
“Tolong di rawat temannya ya “kalau butuh apa-apa nanti langsung minta ke kantor pengurus. Tadi sudah ambil obat kan?” lanjut kak Zea”
“Sudah kak.. “makasih ya” jawab Gadis”
“yas udah.. kakak kembali ke kantor lagi ya “
“iya kak” kata NAURA sambil menyuapi bubur ke mulut Gadis.
“Gadis ayo buka lagi mulut kamu” pinta Naura”
“nggak Naura aku udah nggak pengen makan. Kalau aku makan perutku ingin mual. “Kata Gadis”
“Kamu habiskan aja” lanjut Gadis”
Ini dia yang paling di tunggu dara, sama Jihan. Lumayan bisa makan bubur ayam gratis walaupun sisa. Heheh..
kalian jangan kaget ya , ini udah kebiasaan dari anak kamarku. Paling suka kalau ada teman yang sakit. Trus minta ke pengurus untuk beli makan. Lumayankan kalau nggak habis teman kamarnya bisa makan gratis. Enak pula.
Kita seperti itu bukan karena kita rakus. Tapi .. Kita ingin makan enak hahahaha...

Setahun berlalu.. semua banyak yang berubah. Kini aku bukan hanya seorang santri yang jadi toubel maker di pondok. Sekarang aku mejadi anggota pengurus. Aku menjabat sebagai ketua Ribath As-saadah. Jabatan yang aku emban sekarang membuatku jauh dengan sahabatku, Dara, Gadis dan Jihan. Mereka merasa aku berubah. Aku seperti ini karena kewajiban yang harus aku lakukan. Ku mohon mengertilah !! Apapun yang terjadi aku adalah Naura sahabat kalian” batin Naura”
Ya Allah sahabatku kini pergi meninggalkan aku. Mereka semakin jauh semakin jauh. Aku butuh mereka..
aku tidak tau harus berbuat apa? Setahun berlalu Gus Arga juga tidak mengirimkan sepucuk surat untukku. Kenapa dia berbohong? Tanpa rasa lelah aku selalu menunggu dia..
Ku serahkan semua padamu Ya Allah.. “

Langit begitu indah pagi ini. Bisik-bisik terdengar alunan musik Skj 2005. Terlihat barisan santri mulai melakukan persiapan untuk senam pagi. Ini dia hari jumat .. Para santri wajib mengikuti senam pagi agar tubuh menjadi sehat dan kuat.
“Gerakan kepala ke kiri dan ke kanan mulai terlihat” Tiba-tiba saja ada salah satu santri berdiri di bilik kamar melihat ke arahku”
“Kemarilah ada ibumu yang menelphonmu”
“iya terimakasih” kak naura”
“Assalamualaikum ibu.. Bagaimana kabarnya ? Ibu sehat?
“Walaikumsalam... Allahamdulillah nak. Ibu sehat
“Naura ibu telphon kamu hanya ingin memberimu kabar. Bahwasannya Naura akan dikitbah anak dari paman kamu yang membiayai kamu sekolah naura. “
“Naura nggak bisa bu”
 “Naura dengarkan ibu. Ibu berhutang budi dengan pamanmu. Ibu nggak bisa menolak kemauan pamanmu. Ibu mohon terimalah Naura” ( Tuutt tuutt tutt ) “halo haloo” kenapa dimatikan ibu?
Ya Allah aku sudah berjanji untuk menunggu gus Arga. Tunjukan kekuasaanmu Ya Allah. Aku harus berbuat apa?
“Aku sangat mencintai gus Arga sejak awal pertemuan ku bersamanya. Disisi lain ibu adalah orang yang paling aku hormati aku cintai Ya Allah.”
Naura !!! Kenapa kamu menangis?” tanya Jihan
“Jihan ku mohon maafkan aku” .. isak tangis Naura di punggung Jihan”
“Naura aku juga minta maaf. Aku menjauhimu tanpa alasan. Itu semua adalah egoku. Kamu adalah sahabatku. “Sekarang coba kamu cerita padaku. Apa yang terjadi ?” tanya Jihan sambil mengelus-elus punggungku”
“Aku minta maaf .. Aku minta maaf,, Jihan.. Aku nggak bisa katakan padamu..
“iya sudah tenangkan dulu.. Lain waktu kamu boleh cerita ke aku Naura. Aku akan dengarkan semua “
Azan subuh berkumandang .. Santriwati terlihat masih terkantuk-kantuk memaksakan diri berjalan ke tempat wudhu. Antrian tampak memenuhi kamar mandi. Itu yang menyebakan para santri duduk di bawah tangga sambil menunggu antrian. Lucunya Para santri banyak berkata bahwa itu adalah tangga ketenangan. Walaupun berada di dekat kamar mandi. Setiap santri akan tertidur walaupun hanya dengan bertopang pada dua tangan layaknya cheerybelle. Ada juga yang tidur bertopang pada ember. Hahhaha ...
Itulah untungnya jadi anak pondok, tidur dimanapun, makan apapun pasti enak. Menunjukkan orang yang menerima apa adanya.

In the morning. We will do conversation about daily Activities” ( Pagi ini kita akan melakukan percakapan tentang kegiatan sehari-hari)kata kakak pengurus dengan bahasa Inggris yang medok” hahaha
“Please you looking for couple to conversation !! “(tolong carilah pasangan untuk percakapan))
Inilah dia waktunya hari bahasa di pondokku. Ini adalah hal yang paling menyebalkan. Membuat para santri terbebani karena tidak bisa berbahasa dengan baik. Suasana pondok setiap harinya pasti ramai. Banyak yang teriak-teriak, menggosip ria dll. Namun berbanding terbalik dengan hari bahasa, pasti pondok jadi sunyi senyap karena mereka takut jika kelupaan menggunakan bahasa inggris akan mendapat denda per kata 100,- dan menghafal vocab sebanyak 10 kata. Dan yang paling lucunya ketika kita hendak mengantri mandi. Contohnya ya “nomer one. Who is after you ?  (kamar no 1. Setelahmu siapa?) itupun mereka tidak menjawab karena bingung harus menjawab apa.. Mereka langsung buka pintu dan melambaikan tangan jika tidak ada hahahah ..
Eitss... kalian jangan mengira kalau mereka tidak jago bahasa inggris ya .. Itu biasanya terjadi pada santri baru saja lo..
Ehh bukan santri lama juga ada yang masih belum bisa kok. So sama sama.. Iya nggak ?
Oke .. You can starting conversation now. (sekarang kalian dapat memulai percakapan) “aba-aba dari kakak pengurus)
“Hallo ..”
“Hi..” What are you doing in the morning?”
“I am Taking a bath. And you? Bla bla...

Naura !!! “sapa Gadis, Jihan dan Dara”
“Ayo ikut kita ke kamar yukk “ pinta Jihan” sambil menggandeng tangan Naura”
Sesampai di kamar As-Sa’adah 3. Semua mulai menyenggol-nyenggol dan saling menatap satu sama lain”
“Kalian ada apa?” tanya Naura”
“Naura.. maafkan kita ya.. kita egois menjauhimu karena kamu menjadi pengurus sedangkan kita hanya santri biasa.”
“Iya maafkan aku juga ya .. aku rindu saat kita seperti ini”
NAURA!!! “panggil sesosok wanita berbaju putih”
“Ibu.. “
“Sekarang kemasi barangmu Naura. Ibu sudah izinkan kamu untuk pulang”
“iya bu.. tanpa ragu-ragu Naura meninggalkan sahabatnya dan pergi pulang dengan ibunya.

Semarang-semarang .. teriakan dari pak kondektur terdengar jelas di telingaku. Aku mulai masuk bus patas surabaya-semarang bersama ibu. Perjalanan sangat lancar tanpa ada kemacetan di rute jalan yang aku lewati.. Sekitar pukul 17:00 aku sampai di rumah. “Terlihat banyak tamu yang datang di rumahku saat itu. Ada apa ya? “batin Naura” Tanda tanya mulai muncul di fikiranku.
“Ibu” ini ada apa?” tanya Naura dengan cemas”
Tanpa jawaban dari ibu. Aku mulai berjalan memasuki ruang tamu rumahku yang berada di depanku saat ini.
“Nak NAURA.. duduklah disini nak “pinta tante zila”
“Ada apa ya tante” tante kok pakai kebaya ? seperti ada acara resmi saja”
“om kesini akan melamarkan anak om untuk nak Naura” jawaban om Rio” Ibumu sudah bercerita padamu kan?
“Bentar ya om ...” sambil berlari meninggalkan banyak kerumunan orang”

Naura tolong tatap mata ibu.. Naura anakku.. ibu mohon ..
Nak ibu banyak berhutang budi dengan om kamu. Om juga yang telah membiayaimu selama kamu di pondok. Nak terimalah Nak Rizal menjadi pendamping hidupmu ibu mohon” sambil berkaca-kaca”
“i ii ya bu.. “jawab Naura dengan ragu-ragu”
“Terimakasih nak “ pelukan ibu yang dilanjut meraih tanganku untuk melangsungkan acara lamaran”
 

“Assalamualaikum.. Ibu aku pulang hari ini juga. Maaf aku bilang ke ibu secara mendadak. Ini juga sudah di bandara ibu.” suara telphon dari gus Arga”
“iya nak biar kang maman yang jemput kamu di bandara ya. Kamu tunggu disana dulu ya nak !”
“iya bu” sambil menutup telephon”
Tak lama kemudian kang maman sampai di bandara. Kang maman?” panggil Arga”
“ ehh gus Arga... Gus mana kopernya biar saya saja yang bawa? “
“iya kang”..
Suasana Surabaya pagi itu sangat ramai, macet terjadi di setiap ruas jalan. Matahari bersinar mengelilingi kota. Hawa panas, keringat mengucur tampak ketika ku melihat para pengendara motor, mikrolet yang sedang berhenti di lampu merah. Terlihat ibu-ibu pengemis menggendong anaknya kesana kemari. Penjual koran, dan pengamen yang berhamburan disana untuk mencari nafkah.
Pak polisi pun tak kalah memenuhi jalan guna mengatur jalan yang macet.
Satu jam perjalanan, akhirnya sampai juga di gubuk tercinta. Terlihat ibu menungguku di depan pintu gerbang. Sambil menggandeng adik putri yang masih kecil.
“Ibu...  sapa Arga sambil memeluk ibu”
“Arga ibu kangen sekali. Nampaknya kamu semakin kurus saja” Buruan bersih-bersih dulu nanti temu kangennya kita lanjut lagi” lanjut ibu”
“iya bu.. “kata gus Arga sambil menggendong adik putri yang lucu”
 

Jarum jam berputar seperti biasanya. Tak ada yang berubah di setiap sudut kamar tidurku. Yang terlihat berubah hanya sprei kasurku yang berwarna ungu.. hehhe pasti ibu yang menggantinya. Ibuku walaupun umurnya tak muda lagi. Beliau masih saja menyukai warna ungu.
Selembar tulisan tergores indah disana..”terlihat sebuah undangan berwarna biru.
SURAT UNDANGAN... ???
Apa itu ya ? “batin Arga”
Tertulis jelas di dalam undangan tersebut. Undangan pernikahan Rizal dika Prasetya dan Naura Hasna Asfi. Tgl 8 mei 2016.
“apa ??? NAURA???
“Entah rasa apa yang kini tersirat di fikiranku. Rasa rindu yang terpendam hanya kau balas dengan goresan luka naura. Aku harus berbuat apa ? pernikahan kurang dua hari lagi” keluh Arga”
“Harapanku musnah ..
namun aku harus relakan kau dengannya naura. Iya iya aku tau sekarang , aku harus menemuimu sebelum kau meninggalkan aku untuk selamanya... .”

Luka kini menyelimuti jiwa, Rasa sesak kini memenuhi hatiku yang kian rampuh. Hati meronta ketika ku tau kau di pinang lelaki lain. Apalah arti ini semua.. ??
Kau tak menghiraukan apa yang ku tuliskan untukmu selama ini naura..
“Ibu, Arga mau keluar sebentar mungkin besok Arga akan pulang setelah Arga menyelesaikan masalah Arga ?”
“Masalah apa nak?”
“Besok arga akan ceritakan ke ibu” Arga berangkat bu” Mohon doanya untuk Arga bu.. “
“iya anakku hati-hati di jalan”
Jalanan terjal, berliku yang kini ku tapaki. Bergelombang layaknya hatiku yang sedang terbawa arus yang tak pasti.
“Jl. Mekar Sari” terpampang di sebuah plang
“Janur kuning mulai terlihat di setiap jalan.. Semakin dekat hingga ku melihat seorang wanita yang tak lain dia adalah Zahra ketua pondok Al-Lathifiyyah.
“Gus Arga” sapa Zahra dengan terkaget-kaget”
Gus Arga tak menghiraukan sapaan dari Zahra. Yang ia cari sekarang adalah Naura gadis yang ia cintai. Setapak demi setapak ia lalui. Sorotan mata mulai tertuju pada gus Arga yang mendekati Naura.
Terlihat naura yang sedang memegang gelas melayani para tamu yang datang.
“NAURA !!!! “
“Iya .. sambil berbalik badan”
Gus Arga !!! “dengan tatapan berkaca-kaca.. tanpa sadar ia melepaskan gelas kaca yang ia pegang sedari tadi” PYARRR ... !!
“Semoga kau bahagia dik Naura” sambil meninggalkan Naura yang terpaku melihat kepergian Arga.”
Tanpa sadar sepasang mata mulai melihat gelagat gus Arga yang mendatangi naura.
Naura pun pergi masuk ke dalam kamar pengantin yang diikuti zahra. Tangisan mulai bercucuran dimata indah Naura. Isakan tangis semakin jelas terdengar. “Maafkan aku Naura” terdengar suara zahra dari balik pintu”
“Naura ada yang ingin aku bicarakan. “sambil membawa tumpukan surat berwarna ungu”
“Naura sebenarnya aku selama ini yang menyimpan surat yang di kirim gus Arga untukmu. Dia mengirimnya setiap satu kali dalam seminggu Naura. Ia tidak berbohong”
Ku mohon maafkan aku. aku juga telah membacanya. Aku melakukan ini karena kamu adalah anggota pengurus. Aku tidak ingin kamu dapat masalah dari sie keamanan karena hukumanmu akan berkali-lipat Naura. “Maafkan aku” sambil terisak-isak di pelukan Naura”
“Ini surat yang terakhir ia kirimkan untukmu Naura” sambil memberikannya kepada Naura”
Dear : Dik Naura Hasna Asfi
Setahun berlalu dengan cepat dik naura. Aku sangat merindukanmu..
Aku tak tau apa yang harus aku lakukan jika aku merindukanmu .. yang bisa aku lakukan hanya mengirimkan surat untukmu yang tak pernah kau balas sepucukpun.
Dik... Tak banyak yang ingin ku tuliskan untuk mu ..
Tunggulah aku ..aku akan pulang menemuimu..
Ku mohon tunggulah aku ..
Yang menyayangimu Arghani Anantha Humayyun Asfi
 

“Gus Arga”.. teriak Naura sambil terisak-isak”.  kini yang terlihat bukanlah seorang Naura yang berbalut baju pengantin yang indah. Bukanlah senyuman yang mereka. Riasan yang ia pakai telah ia hapus. Yang terlihat hanyalah mata sembab penuh kemalangan.
“Naura”.. !!!
“Gus Arga maafkan aku .. “ aku tak pernah tau jika kamu mengirimkan surat untukku. Maafkan aku .. aku berfikir jika kau telah melupakanku.. Selama ini kak Zahra yang menyimpan surat yang kamu kirim.. Aku sangat mencintaimu Gus Arga.. Aku selalu menunggumu.. Ini semua bukan kemauanku.. “
“Maafkan aku Naura .. aku tak bisa menerimamu.. kamu bukan di takdirkan untukku Naura” Berbahagialah dengan lelaki yang telah menikahimu..”
“Aku tak mencintainya” sambil terisak-isak”
“Apa yang harus kita lakukan ? semua sudah berbeda kau telah menjadi milik orang lain Naura ingat itu .. Aku sangat kecewa setelah mengetahui jika kamu akan menikah. Hatiku sakit Naura. Sakitt hatiku .. Aku sangat tulus mencintaimu . Aku tak menyangka jika kamu menyakitiku dengan cara seperti ini” sambil meninggalkan Naura yang tertunduk lemas”
Gus Arga !!! “berteriak histeris”
“jangan menangis Naura .. Maafkan aku..
Semua telah terlambat kak Zahra .. “semua menjadi gelap, Naura pingsan”
“Maafkan aku Naura.. Aku tak bisa menolongmu .. kau bukan milikku lagi” terlihat sesosok lelaki yang membopong Naura masuk ke dalam.

“Dimana gus Arga kak Zahra”.. tanya Naura sambil berdiri mencari Arga”
“Naura .. Gus Arga sudah pulang sedari tadi.”
Tanpa ia sadari air mata mulai meneteskan air mata. Isak tangis kian terganjal di dada. Kak Zahra bantulah aku .. “
Naura sudah lah tenangkan dulu fikiranmu , Kamu tadi habis pingsan. Ingat Naura kamu sudah mempunyai mas Rizal. Ia adalah suamimu.. “Aku keluar dulu ya . akan ku ambilkan minum untukmu”..
Gus Arga .. !! Maafkan aku . Seandainya dari awal aku mengetahui jika kamu mengirim surat untukku. Aku tidak akan menerima lamaran dari mas Rizal. Aku sangat menyesal..

 


Malam semakin larut,, suara bisikan nyamuk kian berseru di sepasang telinga.Langit tampak mendung. Bulan bintang enggan menampakkan senyumannya di malam ini. Ini adalah hari kebahagiaanku. Dapat menikahi gadis yang aku cinta sejak lama. Kau memang milikku, syah menjadi istriku. Namun jika rasa cintamu bukan untukku. Apa aku harus pertahankan ini semua Naura” batin Rizal ketika melihat Naura terisak-isak di dalam kamar”
“Tokk... Tokk ,, Naura”
“Masuklah mas” ..
Naura .. aku sudah tau semua tentang kamu dengan Gus Arga dari Zahra. Mas sudah baca semua surat yang dikirim Arga untukmu. Mas memang mencintaimu. Sangat mencintaimu. Namun Tuhan berkata lain. Kau memang syah untukku namun cintamu bukan untukku Naura. Maafkan mas telah menghancurkan mimpimu dengannya.
Mas sadar memang cinta tak dapat dipaksakan..
“Naura apakah kamu ingin kembali pada Arga?” tanya Rizal dengan menatap NAURA yang terdiam”
“i iiya iya mas..”
“Jika memang iya .. Besok mas akan mengantarkanmu ke terminal temuilah Arga. Semoga dia mau mengerti dengan keadaanmu yang seperti ini”. Aku akan menceraikanmu Naura. Kembalilah padanya. mas ikhlaskan kamu untuknya Naura”
“Terimaksih banyak mas”...

Adzan subuh berkumandang. Ayam jagopun kian berlomba-lomba memperlihatkan suaranya di kala pagi menjelang. Naura tampak cantik berbalut baju hitam berkerudung putih. Kulit tubuhnya terlihat bersinar dikala Rok mulai melambai-lambai tertiup usapan angin. Senyumannya merekah berbeda dengan yang aku lihat kemarin” batin Rizal”
“Ayo berangkat NAURA” Pinta Rizal yang sudah berada di dalam mobil”
Mobil berjalan mengikuti arah yang berliku. Ribuan pohon pohon di pegunungan tampak indah membuat sejuk ketika mata memandang. “bisik-bisik suara radio dalam mobil. “Selamat pagi semua “ Sebelum kita awali hari kita dengan kegiatan yang menumpuk. Saya akan memberikan sebuah lagu terindah untuk para pendengar radio FM 99” Cinta jangan tangisi aku .. atas kepergianku. Meninggalkan dirimu... bla bla bla.. “Terimakasih untuk kalian para pecinta Radio FM 99.” Selamat beraktifitas ... !!!” suara dari penyiar mengakhiri siaran pagi itu”

TERMINAL ARJOGUMUL nampak di kejauhan... Terlihat bus-bus berjajar sesuai dengan plang tujuan pemberangkatan.
“Naura sudah sampai.. Jangan lupa kamu hubungi Arga dulu. Nanti ketika kamu sampai disana. Kamu tidak akan menunggu lama.
“Naura.. Bolehkan aku memelukmu .. Untuk yang terakhir kalinya”
“Naura” .. ini adalah pelukan pertama dan terakhirku. Kau memang milikku namun cintaku kini akan ku serahkan pada Arga. Lelaki yang sungguh kamu cintai.
“Terimakasih Naura” Pergilah temui dia” Lanjut Arga sambil melepaskan pelukannya dari Naura”
“Iya mas...” sambil melambaikan tangan”

Bus patas Semarang-Surabaya kini aku naiki. Terlihat lalu lalang pedagang keliling, para penumpang, sopir, kondektur terlihat asyik dengan kegiatannya. Ada yang menjual makanan, Mencari penumpang dan tak kalah banyak pengamen yang mengais rezeki di kala  itu”
Nomor Handphon kini aku tekan “ 089654466.. “  tutt .. tuutt ..
“Hallo Assalamualaikum”
“walaikumsalam.. Ini aku gus Arga NAURA”
“Aku sekarang berada di dalam bus. Temui aku nanti di Rumah makan Citra dekat pondok ku dulu. Aku ingin bicara sesuatu. “ Mungkin jam 13:00 aku sudah sampai disana”
“iya Naura” Aku tunggu kamu “

Jarum jam menunjukkan pukul 13:00. Namun Naura tak kunjung datang. Semoga tidak terjadi apa-apa di jalan.
Rumah makan Citra nampak sesak di penuhi dengan para remaja yang sedang asyik kumpul-kumpul bersama temannya. Mata mulai merambah ke sudut-sudut ruang. Sesosok wanita berbaju Hitam, berkerudung putih tampak semakin mendekat dan mendekat. Terlihat wajahnya bersinar ayu dengan lilitan kerudung yang di tarik di belakang kepala .
“Naura !!! .. “
“Sudah lama gus Arga disini ?”
“nggak kok Baru saja aku sampai disini” aku pesankan minuman dulu ya “
“Es mocca sama Es jeruk aja mbak” kata Arga memesan minuman”
“Naura !! Dimana suamimu ? “tanya Arga dengan nada canggung” Silakan diminum dulu kebetulan saja minuman yang ia pesan datang”
“Gus Arga.. aku datang jauh-jauh kesini hanya ingin bertemu denganmu. Aku ingin meminta maaf padamu. Kini aku sudah bercerai dengan suamiku gus Arga. Aku ingin kembali padamu. Selama ini aku masih menunggumu. Berharap kamu kembali tetap menjaga cintamu yang utuh. Aku masih mencintaimu Gus Arga”
“Aku tidak bisa. Aku benci padamu. Aku kecewa. Kamu tak mengerti apa yang aku rasa Naura . Sakit Naura Sakit . Pergilah aku tak bisa”
Naura pun beranjak pergi dengan isak tangis yang mengepul di pelupuk mata. Tanpa ia sadari tas yang ia bawa menyenggol gelas yang ada di meja tamu. PYAR ... !!!  Sontak ribuan mata memandang ke arah Naura yang menangis tersedu-sedu”

Harapanku kini benar-benar musnah. Apa yang harus aku lakukan Tuhan..?”ia berlari tanpa menghiraukan orang yang berjalan menapaki trotoar di sepanjang jalan. Tanpa sadar ia berlari di jalan raya. Suara decitan Rem mobil tampak keras terdengar.
“Naura !!!” teriak Arga dengan menarik tangan naura ketepian jalan”
“Maafkan aku naura .. MAAFKAN Aku ,, “sambil memeluk naura yang lemas di tepi jalan”
“aku tidak papa gus Arga..” mata naura terpejam”
jangan tinggalkan aku lagi” isak tangis Arga di pelukan Naura
 

Ruang Mawar ..
Kau tampak lemas terbaring, beselimut kain putih dengan jarum infus di salah satu sisi tanganmu.
Naura !!! “Maakan aku . Jika aku egois dengan rasa sakit hatiku padamu . kamu tak akan seperti ini Naura”
Anda keluarganya?” terdengar dokter bertanya di balik pintu “
“iya dok”
“Lukanya tidak terlalu parah namun ia kekurangan banyak darah.”
“Ambil darah saya dok mungkin ini bisa mengobati rasa berdosa saya terhadapnya.”
“iya .. mari ikut saya . Saya akan mengecek golongan darah anda sama atau tidak dengan Naura” kata dokter sambil masuk ke dalam sebuah ruangan dokter”

“Rasa khawatir kian menyelimuti Arga. Naura tak kunjung sadar. Selamatkan dia Tuhan. Aku tak akan melakukan kesalah ke dua kalinya. Aku berjanji aku akan menjaganya melebihi aku menjaga ragaku ini.
“Nak !!!” Sesosok wanita berkerudung putih”
“Ibu ... “ maafkan Arga sambil menangis tersedu-sedu”
“Bagaimana keadaan Naura ? “
“Bagaimana ibu tau tentang Naura? “tanya Arga dengan tatapan sayu”
“Nak jika kamu memang mencintainya nikahilah dia. Ibu sudah tau semua tentang kamu dengan Naura. Zahra telah bercerita banyak tentangmu .. Ibu juga telah membaca buku catatanmu yang tergeletak di meja kamarmu nak. Ibu merestuimu.. “sambil memeluk arga yang sedang rapuh”
“Terimakasih ibu”
 

Dua jam berlalu .. Naura tak kunjung sadar. Hanya ibu yang bisa menenangkan aku saat itu.
“Gus Arga ... Gus Arga !!! “ sayup-sayup terdengar suara naura “
“Naura ini aku arga .. “ aku disini untukmu naura. Maafkan aku” sambil terisak-isak”
“ku mohon jangan menangis. Ini semua adalah kesalahanku”
“Sudah naura jangan katakan itu. Aku yang bersalah . Aku akan terima kamu lagi. Aku masih mencintaimu dengan setulus hatiku Naura. Aku berjanji akan menjagamu”. “mata Naura kini terpejam”
Naura !!! “jangan tinggalkan aku
Naura !!!! NAURA !!!!
“Dokter.. Dokterr .. “teriak Arga dengan panik”
“biar saya periksa terlebih dahulu. Naura tidak papa arga mungkin karena pengaruh obat. “kata dokter menenangkan”.
“Terlihat Zahra dengan Zea datang menjenguk naura di Rumah sakit.
“Naura “ kau siuman !!”dengan senyuman simpul NAURA”
“Terimakasih kau telah menerimaku kembali gus Arga”
“Sembuhlah .. aku berjanji akan menikahimu .. “ Senyuman bahagia kian terlihat di wajah naura yang sedang berbaring,
“Kak Zahra, Kak Zea bu nyai Fatmala. “
“Sudah nak jangan banyak bicara istirahatlah.. Ibu sudah merestui hubungan kalian berdua”
Semoga kalian nanti bisa menjadi keluarga yang sakinah, mawadah wa rohmah Amin ..
Selesai !!! J J J
Cinta adalah pengorbanan ..Cinta merupakan pengorbanan yang sangat besar untuk seseorang yang dekat dengan kita. Ketika cinta itu berlabuh, Cinta itu tidak akan berpindah ke titik titik yang lain. Cukup dengan satu titik cinta akan membuat hidup menjadi berharga.  Dan cinta adalah sesuatu yang berharga di dunia ini. Banyak Orang rela mengorbankan nyawanya hanya demi cinta. Cinta seseorang akan tetap ada meski orang yang di cintainya telah meninggal. Tapi orang tidak akan bisa hidup tanpa cinta. Karena hidup tanpa cinta hidup menjadi hampa tiada bedanya dengan orang mati. Karena begitu maka cinta harus di jaga dengan baik ....
19:59 10/05/2016
Fitri Ika Andriyani ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar