Sebuah bangunan mulai
terlihat berdiri kokoh di ujung sana. Bercat coklat senada dengan kombinasi
warna putih tulang yang membuat bangunan tampak semakin indah dan megah. Bunga
mawar beterbaran menghiasi pekarangan, kicauan burung sayup-sayup terdengar apik.
Selain itu terlihat pohon cemara yang berbaris bak pasukan perang yang
berjalan. Menambah apik suasa ketika memandang. Dedaunan kering mulai bergoyang
kesana kemari mengikuti usapan sapu lidi yang digoyangkan bapak bapak berbaju
putih yang sedang asyik menyapu. Canda tawa terlihat nyata di depan mata.
Terlihat sastriwati sedang asyik belajar di depan kamar, bermain, bergurau
dengan temannya. Tiada rasa sedih di dalam diri mereka. Sangat berbeda dengan
hatiku saat ini. Tanpa aku sadari aku mulai menggerakkan kakiku selangkah demi
selangkah. Kini ku berada di sebuah Ruang tunggu Santri putri PP
Al-Lathifiyyah. Tiba-tiba terlihat seorang perempuan yang sedang mendekati
ibuku.
Selasa, 14 Juni 2016
RINA DURINA
Hiruk-pikuk keramaian
ibu kota sama saja seperti biasanya, dikelilingi macet bak gerombolan
semut-semut berparade. Terik matahari mengguyur sepanjang perjalanan. Terlihat
penumpang sedang asyik dengan kegiatannya. Ada yang duduk sambil melihat
keramaian kota, mengobrol dengan teman yang duduk di sampingnya, ada juga yang
sedang tertidur lelap bersandar di punggung kursi yang mereka duduki, mungkin
mereka merasa lelah setelah melakukan berbagai aktifitas yang mereka lakukan
seharian. Tanpa kusadari butiran keringat mulai mengalir di tubuh. Tiba-tiba
terdengar bisik-bisik alunan musik yang mendayu-dayu mengiringi perjalanan gue bersama
Icha sahabat karib gue. “selamat pagi
semua, salam sejahtera saya ucapakan untuk para penumpang Kopaja. Saya disini
akan menyanyikan sebuah lagu untuk para penumpang semuanya” . “ujar pengamen di
dalam bus”
Cing cing cing ..
“gesekan suara gitar”
“Untukmu yang disana, dengarkanlah
laguku dalam kesunyian malam, ku ingin bernyanyi, dari lubuk hatiku ku yakin
kau cinta suciku, rasa rindu dihatiku hanyalah untukmu”..
suara pengamen sambil
mengakhiri dendangan lagu yang ia nyanyikan” Para penumpang sekalian
terimakasih atas perhatian anda. Semoga anda selamat sampai tujuan”.
Terminal Terminal ...
“Teriakan dari pak kondektur mengiringi pintu gerbang terminal jagorawi”.
......................................................................................................................................................................................................................
Langganan:
Postingan (Atom)